JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyoroti masih banyak masyarakat Indonesia abai menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Bahkan, lanjut Haedar, ada yang berdalih menggunakan alasan-alasan agama untuk melanggar aturan protokol kesehatan, yang disusun berdasarkan pada ilmu pengetahuan.
Pernyataan Haedar Nashir ini disampaikan menyikapi sejumlah acara yang mengundang kerumuman orang, di antaranya kerumuman acara yang melibatkan Pimpinan Front Pembela Islam, FPI, Rizieq Shihab, di Petamburan Jakarta Pusat dan Tebet Jakarta Selatan.
Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya kemudian melakukan pelacakan kontak di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat, sebagai imbas terjadinya kerumunan massa simpatisan FPI.
Pemimpin FPI Rizieq Shihab juga tak luput dari pelacakan kontak , karena hadir di tengah kerumunan massa simpatisannya pada pertengahan November lalu.,
Aparat TNI, Polri dan Satpol PP sempat mendatangi kediaman rizieq pada 21 November, demi meminta Rizieq melakukan tes usap.
Saat itu, pihak FPI menyebut Rizieq Shihab telah melakukan tes usap mandiri dan mengklaim hasilnya negatif Covid-19 . Namun hingga kini tidak ada koordinasi terhadap satgas Covid-19 Pemprov DKI Jakarta dan pusat atas hasil tes swab Rizieq Shihab.
Upaya antisipasi pasca kerumunan dengan penyemprotan disinfektan di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, juga sempat ditolak simpatisan FPI , pada 22 November lalu.
Namun setelah tercapai negosiasi, penyemprotan disinfektan pun diteruskan hingga ke bagian depan markas FPI dan rumah Rizieq Shihab. Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran , menyatakan, penyemprotan dan tes cepat di kawasan petamburan murni untuk tujuan kemanusiaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.