PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron disamakan dengan Nazi atas perlakuannya terhadap umat Muslim.
Tudingan tersebut diungkapkan oleh Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, Shireen Mazari di akun Twitter miliknya.
Mazari mengungkapkan apa yang dilakukan Macron kepada umat Muslim sama seperti perlakuan Nazi kepada Yahudi.
Baca Juga: Wow, Pria Ini Bertarung dengan Buaya demi Menyelamatkan Anjing Kecilnya
“Anak-anak muslim akan mendapat nomor identitas (anak lainnya tidak) seperti Yahudi yang dipaksa menggunakan bintang kuning di baju mereka sebagai tanda identifikasi,” tulisnya di microblog itu dikutip dari NBC News.
Dia juga memposting artikel yang mengklaim anak-anak Muslim oleh undang-undang baru Prancis akan diberikan nomor identifikasi untuk memastikan mereka masuk sekolah.
Hal itu merupakan bagian dari upaya luas Prancis untuk mencegah radikalisasi kaum muda. Undan-undang itu diajukan karena ada beberapa kelurga di Prancis tak menyekolahkan anak mereka.
Baca Juga: Pertemuan G20, Erdogan Tegaskan Turki Terus Memerangi Terorisme
Meski Mazari kemudian menghapus cuitannya, pihak Prancis terlanjur meradang dan kecewa dengan pernyataan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Prancis pun dengan mengutuk dengan keras pernyataan Mazari di Twitter tersebut.
Baca Juga: Tim Donald Trump Coba Berikan Pembenaran terkait Keengganan Lakukan Transisi Kekuasaan
Mereka mengaku sangat kaget dan Macron serta seluruh masyarakat Prancis merasa terhinda dengan pernyataan itu.
“Kata-kata kebencian ini adalah kebohongan mencolok yang dijiwai ideologi kebencian dan kekerasan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis.
“Fitnah seperti itu tidak layak untuk level tanggung jawab seperti ini. Kami menolak pernyataan tersebut dengan ketegasan yang besar,” lanjutnya.
Baca Juga: Jalan Panjang Boeing 737 MAX Untuk Kembali Mengudara
Pada beberapa bulan terakhir hubungan Macron dengan dunia Islam memang tengah berada pada titik nadir.
Khususnya setelah Macron menegaskan tak melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad, yang menurutnya merupakan bagian dari nilai-nilai kebebasan yang dianut negaranya.
Apalagi, Macron mengidentikan tindakan terorisme dengan Islam. Hal itu membuat sang presiden dikecam dan dikritik oleh negara-negara Islam dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.