Kompas TV internasional kompas dunia

Terungkap, Rekaman Video Tentara SAS Australia Menembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata

Kompas.tv - 22 November 2020, 17:58 WIB
terungkap-rekaman-video-tentara-sas-australia-menembak-mati-warga-afghanistan-tak-bersenjata
Rekaman tentara SAS Australia yang berusaha menembak warga Afghanistan di desa Dey Jawz-e Hasanzai, Mei 2012 lalu. (Sumber: The Sun/ABC)
Penulis : Haryo Jati

CANBERRA, KOMPAS.TV - Sebuah rekaman video tentara khusus Australia (SAS) yang menembak warga Afghanistan tak bersenjata hingga mati akhirnya terungkap.

Pada video tersebut seorang tentara SAS Australia menembak warga Afghanistan tersebut meski yang bersangkutan sudah merebahkan dirinya di tanah.

Seperti dikutip dari The Sun, rekaman video ini diambil pada Mei 2012, di desa Dey Jawz-e Hasanzai.

Baca Juga: Barack Obama Digugat karena Dianggap Lecehkan Politisi India

Hal ini kian mencoreng militer Australia yang tengah menjadi sorotan karena pembunuhan brutal yang dilakukan oleh pasukan khusus negara tersebut.

Pada investigasi yang dilakukan selama 4 tahun, pasukan khusus Australia dituduh telah melakukan 39 pembunuhan.

Korbannya adalah tahanan dan masyarakat sipil yang tak bersenjata di Afghanistan.

Baca Juga: Inginkan Perdamaian dengan Uni Eropa, Erdogan: Turki Bagian dari Eropa

Pada insiden tersebut dikabarkan para senior memaksa junionya untuk melakukan pembunuhan itu agar mereka merasakan bagaimana rasanya darah di medan perang.

Menurut Panglima Pasukan Pertahanan Australia, Jenderal Angus Campbell pada laporan investigasi itu ada dugaan di mana  anggota SAS yang baru harus menembak tahanan untuk meraih pembunuhan pertama mereka.

“Beberapa pasukan mengambil alih hukum di tangan mereka sendiri, peraturan dilanggar, cerita dibuat-buat, kebohongan diucapkan dan tahanan dibunuh,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Unik Pelajar Thailand Unjuk Rasa Reformasi Pendidikan, Lakukan Tarian Dinosaurus

Campbell mengungkapkan pembunuhan ini dimulai dari 2009, dan kebanyakan terjadi antara 2012 dan 2013.

Campbell pun meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada Masyarakat Afghanistan terkait kejadian memalukan tersebut.

Saat ini sekitar 19 tentara aktif dan mantan tentara ditangkap dengan tuduhan melakukan pembunuhan tersebut.  




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x