JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menilai jika ada upaya untuk memperluas spektrum dari sosok Rizieq Shihab dari seorang tokoh agama menjadi tokoh politik.
Perluasan spectrum ini dimaksud ada upaya untuk ke arah memimpin Indonesia pada 2024.
“Retorika-retorika Rizieq Shihab sendiri kan juga banyak berbau politik begitu dan yang jadi sasaran tembak adalah aparat-aparat pemerintah atau misalnya disebut TNI, Polisi, densus 88, atau misalnya individu misalanya acara di Petamburan kemarin ada doa agar Jokowi, Megawati, dikasih umur pendek. Jadi saya rasa ada upaya ke sana,” ujar Qodari.
Qodari menilai ada pihak-pihak berusaha membuka ruang pembicaraan mengenai kepemimpinan pada 2024.
Kemunculan dukungan terhadap Rizieq Shihab dinilai wakil presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, karena adanya kekosongan kepemimpinan yang mampu menyerap aspirasi masyarakat.
Jusuf Kalla yang berbicara dalam sebuah acara diskusi virtual menjelaskan persoalan tentang Habib Rizieq ini.
"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan sepertinya kita menghadapi sesuatu yang goncangan. Kenapa itu terjadi?" kata Kalla dalam diskusi bertajuk Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat, secara virtual, Jumat (20/11/2020).
Berkaitan dengan indikator bahwa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia perlu diperbaiki.
Jusuf Kalla menilai ada kekosongan kepemimpinan yang mampu menyerap aspirasi masyarakat.
"Ini menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat," tutur dia.
Lebih lengkap, simak dialog bersama dengan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.