YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Status siaga Merapi memunculkan potensi banjir lahar hujan jika erupsi Merapi benar-benar terjadi. Lahar dari erupsi Merapi akan mengalir ke Sungai Krasak, Sumberrejo, Tempel, Sleman.
Secara geografis, Sumberrejo berjarak 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Akan tetapi, ada Sungai Krasak yang membentak tiga sampai empat kilometer di wilayah ini.
“Wilayah kami masuk kawasan rawan bencana (KRB) I Merapi karena terletak di bantaran Sungai Krasak,” ujar Pj Lurah Sumberrejo, Supardi, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga: Erupsi Merapi Diprediksi Lebih Besar dari Tahun 2006
Berkaca pada erupsi Merapi 2010, banjir lahar hujan menerjang sungai di lereng sampai ke Sungai Krasak. Warga Sumberrejo Tempel Sleman pun mulai mengantisipasi sejak dini.
Di wilayah itu terdapat tanggul setinggi tujuh meter yang bisa menahan material lahar hujan akibat erupsi Merapi. Kondisi tanggul yang dibangun pada tahun 70-an masih bagus dan mampu menahan material jika terjadi banjir lahar hujan Merapi.
Saat ini, Sumberrejo memiliki gedung yang dibangun khusus sebagai barak pengungsi Merapi berkapasitas 300 sampai 400 orang. Meskipun demikian, di tengah pandemi Covid-19, tetap akan diberlakukan protokol kesehatan sehingga daya tampung barak pengungsi Merapi berkurang.
Menurut Supardi, warga Sumberrejo Sleman sudah mempersiapkan diri mengantisipasi ancaman banjir lahar hujan Merapi dengan berpatokan pada erupsi Merapi 2010.
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Warga Tempati Barak Pengungsi
“Kami juga sudah menyiapkan kebutuhan logistik mitigasi bencana serta barak pengungsi jika erupsi Merapi terjadi, demikian pula banjir lahar hujan,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.