JAKARTA, KOMPAS.TV - Kegeraman masyarakat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap wajar. Hal itu dikatakan analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno.
Menurut dia, kegeraman publik kepada Anies sebagai imbas rangkaian hajatan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menciptakan kerumunan.
Ia menilai, sorotan publik kepada Anies terjadi karena ada perbedaan perilaku yang mencolok.
Baca Juga: Panggil Anies Baswedan, Polda Metro Selidiki Dugaan Unsur Pidana di Acara Hajatan Rizieq Shihab
"Bukan hanya Anies, tentu saja, tapi memang Anies bertanggung jawab. Kalaupun toh mau disalahkan, ya Anies bisa disalahkan karena Anies tidak segalak dan tidak setegas biasanya," ujar Adi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/11/2020).
"Kan Anies selama ini dinilai sebagai gubernur yang paling ngotot untuk melakukan lockdown, bahkan sempat ingin menarik rem darurat, tapi giliran pernikahan sama acara Maulid Nabi tidak punya sikap. Jadi wajar bila disalahkan," jelasnya.
Meski demikian, Adi tak sependapat jika kesalahan sepenuhnya ditimpakan kepada Anies.
Sebab, faktanya, kerumunan akibat kepulangan Rizieq sejak pekan lalu terjadi bukan hanya di DKI Jakarta.
Mula-mula, Rizieq disambut simpatisannya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, tanpa antisipasi oleh aparat terhadap membeludaknya massa yang sampai memblokade jalan tol hingga mengganggu jadwal penerbangan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan sempat menyambangi Rizieq ketika ia tiba di Tanah Air.
Baca Juga: Diberi 33 Pertanyaan oleh Pihak Kepolisian, Anies Baswedan Enggan Jelaskan Secara Rinci
Rizieq kemudian menggelar beberapa hajatan di Jakarta yang tentu saja dihadiri kerumunan simpatisannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.