WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dikhawatirkan bakal melakukan sebuah gebrakan mengejutkan.
Hal itu dilakukannya ketika Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Januari nanti.
Kekhawatiran tersebut diungkapkan mantan Ahli Asia Departemen Luar Negeri AS, Evans J.R.Revere.
Baca Juga: Serangan Terakhir Trump ke China, Terapkan Sanksi Pembatasan Perdagangan karena Pelanggaran HAM
Revere memperingatkan bahwa Kim Jong-un akan berhasrat menunjukkan kekuatan militer negaranya sekaligus senjata pemusnah masal miliknya saat Biden disumpah.
“Sangat mungkin Pyongnyang akan melakukan uji coba senjata nuklir atau misil jarak jauh saat pelantikan atau tak lama sesudahnya,” kata Revere dikutip Daily Star dari Sputnik News.
Dia mengungkapkan, uji coba nuklir tersebut bisa menjadi cara meletakkan penanda dengan presiden baru dan meningkatkan pengaruh negosiasi dengan Washington.
“Tim Biden akan belajar dari kegagalan pendekatan Trump, yang memilih menutup mata terhadap akumulasi senjata nuklir Korea Utara yang stabil dan pengujian rudal jarak menengah,” katanya.
Kekhawatiran Revere salah satu sebabnya adalah penampakan satelit yang memperlihatkan pihak Korea Utara tengah aktif melakukan penambangan uranium.
Baca Juga: Asteroid Raksasa Sebesar 2 Kali Monas Menuju Bumi, Terancam Menabrak pada 2068
Uranium sendiri merupakan bahan baku penting dalam pembuatan nuklir. Penambangan tersebut dikabarkan terlihat di sebelah Selatan Provinsi Pyongsan.
Penampakan tersebut berasal dari tanggal 3 November. Gambar itu juga memperlihatkan penambangan uranium tersebut menjadi lebih besar dibanding pada Januari lalu.
Selain itu, Kim Jong-un dikabakan memiliki 60 misil berhulu ledak nuklir dan sebanyak 1 juta tentara yang siap untuk berperang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.