WASHINGTON, KOMPAS.TV - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tampaknya ingin memanfaatkan 10 pekan terakhir masa kekuasaanya dengan menyerang China.
Pemerintahan Trump dikabarkan bakal memberikan sanksi atau pembatasan perdagangan kepada perusahaan di China, entitas serta pejabat pemerintah.
Hal itu akan berlaku kepada pihak yang diduga terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Xinjiang dan Hong Kong atau mengancam keamanan nasional AS.
Baca Juga: Asteroid Raksasa Sebesar 2 Kali dari Monas Menuju Bumi, Terancam Menabrak pada 2068
“Kecuali Beijing membalikkan arah dan menjadi pemain yang bertanggung jawab di panggung global, Presiden AS di masa depan akan melihat hal ini secara politik sebagai bunuh diri untuk membalikan tindakan bersejarah Presiden Trump,” ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, John Ullyot kepada Axios.
Sebelumnya pada pekan lalu, Trump telah mengeluarkan pelarangan pihak AS melakukan investasi dengan perusahaan yang juga dimiliki militer.
Setidaknya ada 31 perusahaan miliki China yang dilarang oleh Trump untuk diberikan investasi oleh pihak AS.
Baca Juga: Umat Katolik Prancis Protes, Menuntut Agar Misa Diizinkan
Kebijakan Trump untuk memberikan sanksi kepada China memang sudah diperkirakan, untuk melegitimasi keberadaannya di penghujung kekuasaan.
Trump dipastikan lengser setelah, Joe Biden dikonfirmasikan sebagai pemenang Pemilihan Presiden AS.
Biden akan disumpah sebagai Presiden AS pada Januari mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.