LOS ANGELES, KOMPAS.TV – Madison Hamburg masih ingat betul, ia baru menginjak usia 18 tahun saat menerima telpon mengejutkan dari Ali saudara perempuannya: Barbara, ibu mereka, telah ditikam dan dipukuli hingga tewas di luar rumah mereka di kawasan elit Madison, Connecticut tenggara, Amerika Serikat (AS).
Hamburg yang kini berusia 29 tahun, kemudian memilih membuat dan menyutradarai serial film dokumenter tentang pembunuhan ibunya yang hingga kini belum jua terungkap. “Pembunuhan di Middle Beach”, serial karya awalnya sebagai sutradara ini akan ditayangkan di HBO Max mulai hari Minggu (15/11).
Hamburg mulai mendokumentasikan material film dokumenternya sebagai bagian dari tugas kuliahnya, tiga tahun setelah pembunuhan sang ibu di tahun 2010. Saat itu, Hamburg tengah menjalani proses pemulihan dari candu narkoba. Ia juga belum pulih sepenuhnya dari akhir tragis yang menimpa ibunya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Dukung Homoseksual dalam Film Dokumenter Francesco
“Saya memutuskan untuk mulai mengarahkan ini semua untuk memahami siapa ibu saya, dan mengapa pembunuhan itu terjadi,” ujar Hamburg, yang kemudian mulai menyingkap sisi lain ibunya yang tak pernah ia ketahui sebelumnya. Tiap wawancara yang ia lakukan selalu mengarah pada berbagai pertanyaan dan kemungkinan lain.
Saat tiba waktunya untuk mengumpulkan tugas kuliahnya, Hamburg belum juga selesai.
“Kami menyerahkan trailer atau teasernya (=cuplikan film), dan dosen saya membuat saya berjanji untuk terus melanjutkan ini. Ia memberi saya nilai A,” ungkap Hamburg di kediamannya di Brooklyn, AS seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (14/11). “Dan saya tidak pernah berhenti menggarap ini.”
Film dokumenter sebanyak 4 episode ini sebagian besar menceritakan pembunuhan ibu Hamburg dari perspektif Hamburg sang putra dan mengeksplorasi dampak kematian sang ibu pada Hamburg dan keluarganya. Film dokumenter ini juga menggali kemungkinan para tersangka potensial, termasuk sejumlah anggota keluarga Hamburg sendiri.
Baca Juga: Nicholas Saputra Jaga Alam Lewat Dokumenter SEMES7A
Proyek film dokumenter ini juga memaksa Hamburg untuk menanyakan pertanyaan paling sulit yang ia ajukan pada orang-orang yang dikasihinya: “Apakah kau membunuh ibuku?”
Hamburg mengajukan pertanyaan ini pada sejumlah keluarga dekatnya setelah menggarap film dokumenternya selama bertahun-tahun dan menyadari, mereka perlu diberi kesempatan untuk mengekspresikan bahwa mereka tidak bersalah.
Hamburg menceritakan bagaimana krunya mendesaknya untuk menanyakan pertanyaan itu, dengan mengatakan, “Jika kita akan melakukan ini lagi, bisa jadi inilah satu-satunya kesempatanmu untuk menanyakan pertanyaan itu. Dan kau harus melakukannya demi mereka, juga demi dirimu sendiri, jujur dan terus terang. Dan kau harus melakukannya untuk mendapatkan jawaban jujur dari mereka karena ini mungkin satu-satunya kesempatan untuk membuktikan mereka tidak bersalah dan… mengenyahkan rasa sangsi yang ada,” kisah Hamburg.
“Karena, Anda tahu, saya mencintai keluarga saya tanpa syarat, tapi ini sangat sulit saat orang terkasihmu dibunuh dan hingga kini belum terungkap, dan (pembunuhan) itu dilakukan dengan cara yang menyisakan sedikit peluang bahwa (pembunuhan) itu bisa dilakukan oleh orang terkasih.”
Baca Juga: Lana Del Rey Nyanyikan You'll Never Walk Alone versi Acapella untuk Film Dokumenter Liverpool
Sebagian materi film dokumenter Hamburg merupakan rekaman rahasia saat ayahnya berinteraksi dengan para penyidik yang belum juga bisa mengungkap kasus pembunuhan sang ibu.
Menurut Hamburg, seluruh anggota keluarganya kecuali sang ayah telah menonton film dokumenter “Pembunuhan di Middle Beach” sebelum dirilis, sehingga mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan dan reaksi dari media sosial.
Pada akhirnya, Hamburg berharap segala kerja kerasnya dan potensi perselisihan dalam keluarganya akan menuntunnya pada pertanyaan terbesar yang menghantuinya selama ini: Siapa yang membunuh ibunya dan mengapa?
“Jika serial film dokumenter ini tidak memecahkan kasus ini, paling tidak ia akan menjadi alat yang mendekatkan kami pada jawabannya,” ujar Hamburg. “Buat semua orang di luar sana yang mungkin mengingat sesuatu, ini mungkin bisa menyentak ingatan mereka saat mereka menyaksikan film dokumenter ini. Tolonglah. Jika Anda mengingat sesuatu, tolong sampaikan pada kami, dan identitas Anda akan tetap anonim. Kami akan sangat menghargai setiap informasi, meskipun itu sekadar berbagi bahwa Anda mengasihi ibu saya.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.