WASHINGTON, KOMPAS TV - Badan Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber Amerika Serikat (AS) di bawah presiden petahana Donald Trump menyatakan pemilihan Presiden AS pada 3 November lalu adalah yang paling aman sepanjang sejarah.
Associated Press melaporkan, sekelompok pemimpin lembaga federal dan negara bagian yang menangani penyelenggaraan dan aspek keamanan pelaksanaan pemilu menyatakan tidak ditemukan bukti adanya suara pemilih yang dicurangi dalam pemungutan suara 3 November.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan klaim presiden petahana bahwa pemilu presiden awal bulan ini dipenuhi kecurangan.
Baca Juga: Pembunuh Berantai Inggris “Yorkshire Ripper” Peter Sutcliffe Meninggal Dunia
Pernyataan yang dikeluarkan, Kamis (12/11/2020) waktu setempat itu ditandatangani sederet kepala dan pejabat yang mengkoordinasikan pelaksanaan dan keamanan pemungutan serta penghitungan suara.
Mereka adalah pejabat dari Komite Eksekutif Dewan Koordinasi Pemerintah untuk Infrastruktur Pemilu (GCC), Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur (CISA) yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan Negara, Komisi Bantuan Pemilu AS, Asosiasi Nasional Sekretaris Negara Bagian (NASS), Asosiasi Nasional Direktur Pemilu Negara Bagian (NASED), dan Dewan Koordinasi Sektor Infrastruktur Pemilu (SCC)
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemilu 3 November kemarin adalah yang paling aman dalam sejarah AS.
Hal itu menjadi sebuah penolakan paling langsung atas pernyataan Presiden Trump yang mengatakan bahwa pemilu yang kemarin dijalaninya penuh dengan kecurangan.
Baca Juga: Berdamai dengan Azerbaijan, Armenia Malah Ditentang Rakyatnya
"Meskipun kami tahu ada banyak klaim dan peluang yang tidak berdasar untuk informasi yang salah tentang proses pemilu, kami memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan dan integritas pemilu, dan Anda juga perlu meyakini itu," bunyi pernyataan itu.
“Bila Anda memiliki pertanyaan, bertanyalah ke pejabat pemilu untuk jawaban yang dapat dipercaya, karena merekalah penyelenggara pemilu," tambahnya.
Pernyataan tersebut dikeluarkan CISA, Badan Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber AS yang memimpin upaya pengamanan pemilu. Pernyataan ini juga di tweet oleh Direktur CISA, Chris Krebs.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Ingatkan NASA untuk Tak Membawa Alien ke Bumi, Ini Alasannya
Seperti dilaporkan Reuters, beberapa jam sebelumnya Krebs mengatakan dia mungkin akan segera dipecat Donald Trump.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.