WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengecam keras cara petahana Presiden AS, Donald Trump mempertahankan kekuasaan.
Trump yang mengalami kekalahan dari Joe Biden dalam pemilihan tersebut, menegaskan terjadinya kecurangan.
Namun, pernyataan Trump tersebut tidak berdasarkan bukti-bukti yang sahih, dan banyak pihak yang mempertanyakan tuduhan-tuduhan itu.
Baca Juga: Misteri Taman Pemakaman Non Muslim di Jeddah yang Menjadi Target Serangan Bom
Selain itu, banyak politikus Republik yang mendukung klaim Trump tersebut, tanpa menunjukkan fakta-fakta yang valid.
Obama pun menegaskan apa yang dilakukan Trump dan politikus Demokrat tersebut telah merusak demokrasi.
“Saya merasa kecewa dengan fakta bahwa para pejabat Republik, yang tahu benar mengenai ini malah ikut mendukung klaim tersebut,” tutur Obama dikutip dari BBC.
Baca Juga: Donald Trump Kalah di Arizona, Pengakuan Jaksa Agung dari Partai Republik Ini Mengejutkan
“Ini merupakan satu langkah dalam mendelegitimasi tak hanya pemerintahan Biden yang akan datang, tetapi juga demokrasi secara keseluruhan dan itu merupakan langkah berbahaya,” tambahnya.
Trump sendiri sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya tak akan melakukan transisi kekuasaan dengan damai jika kalah di pemilihan presiden.
Teranyar, pemerintahan Trump dikabarkan tak memberikan izin akses pengarahan Intelijen kepada Biden.
Baca Juga: Paus Fransiskus Ucapkan Selamat Kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden
Padahal, izin tersebut biasa diberikan kepada presiden yang baru terpilih oleh pendahulunya.
Trump sendiri sempat mengungkapkan bahwa ada berbagai manipulasi pada pemilihan presiden kali ini sehingga dirinya mengalami kekalahan.
Pria berusia 74 tahun tersebut bahkan mengancam bakal mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung terkait pemilihan presiden ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.