JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang jatuh pada tanggal 12 November 2020, Save the Children Indonesia mengajak semua pihak untuk menghentikan penyebaran Pneumonia. Di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, perhatian terkait paru-paru tentu semakin tinggi.
Pneumonia diketahui masih menjadi masalah kesehatan anak-anak dan balita di dunia, begitu juga yang terjadi di Indonesia. Melihat kondisi yang memperihatinkan ini, Menteri Kesehatan Indonesia, dr. Terawan Agus Putranto mengimbau pemerintah berperan aktif untuk menurunkan angka pneumonia pada anak.
“Penting bagi kita semua untuk mencegah serta menanggulangi Pneumonia dimana pemerintah mendorong tata kelola pneumonia, meningkatkan akses pelayanan kesehatan balita, peran serta masyarakat dalam mendeteksi dini penyakit serta perluasan vaksin PCV,” seru Menkes Terawan dalam Perayaan Hari Pneumonia Dunia, Save the Children, Kamis (12/11/2020)..
“Saya mengimbau semua pemangku kebijakan lintas sektoral maupun organisasi profesi, bidang kesehatan, organisasi masyarakat untuk berkontribusi mencegah pneumonia dengan mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta menciptakan lingkungan yang sehat,” lanjut Menkes Terawan.
Lebih lanjut Menkes Terawan mengatakan bahwa keluarga berperan besar terhadap kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan perlindungan dan hak kesehatannya termasuk stop pneumonia pada anak.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019 ada lebih dari 400.000 kasus Pneumonia di Indonesia. Riset John Hopkins University dan Save the Children menyebutkan, jika pencegahan Pneumonia tidak dilakukan, hingga tahun 2030 akan ada sekitar 11 juta kematian anak. Ini bukan angka yang kecil mengingat Pneumonia sendiri menjadi pembunuh nomor dua untuk balita di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.