JEDDAH,KOMPAS TV- Ketenangan taman pemakaman warga non-muslim di Jeddah terkoyak pada Rabu (12/11/2020) kemarin setelah serangan bom pertama sepanjang sejarah pemakaman tersebut.
Setidaknya dua orang terluka akibat serangan bom kemarin, seorang polisi Saudi dan seorang staf Konjen Yunani, saat peringatan 102 tahun berakhirnya Perang Dunia I.
Pemakaman itu terletak di salah satu jalan tersibuk Jeddah, sedikit ke selatan dari pusat kota. Diyakini pelintas banyak yang tidak menyadari di belakang tembok tinggi ada tempat peristirahatan terakhir kaum nasrani dan kaum non-muslim lain.
Saat ini terdapat 300 makam, namun sebagian sejarawan kota Jeddah meyakini ada ribuan kaum non-muslim yang dimakamkan di tempat itu.
Banyak rumor yang beredar selama bertahun-tahun tentang sejarah taman pemakaman itu, namun belum ada satupun yang yakin kapan pemakaman itu pertama kali memakamkan jenazah non-muslim. Pemakaman itu dikenal bernama “Khawajat,”, yang dalam bahasa arab berarti orang asing.
Mengutip Middle East Broadcasting News (MBC), situs berita Arab News melaporkan, sebagian peneliti dan sejarawan menduga taman pemakaman itu sudah berusia 200 tahun, berdiri sejak Jeddah masih menjadi wilayah kekuasaan kekhalifahan Ottoman Turki.
Saat itu, banyak pedagang asing yang melintas Jeddah, pusat perdagangan yang ramai dan menjadi pintu gerbang ke jazirah Arab.
Sebagian peneliti dan sejarawan lain meyakini pemakaman itu ada sejak abad 16, saat terjadi peperangan untuk menguasai kota Jeddah tahun 157 antara pasukan Portugis dibawah Lopo Soares de Albergaria dengan gubernur kota Jeddah dari dinasti Mamluk, Amir Husain al-Kurdi.
Mereka meyakini Portugis mengepung Jeddah selama tiga bulan, sementara sebagian meyakini Jeddah dikepung selama 13 bulan.
Banyak jatuh korban dari kedua belah pihak, dan diperkirakan korban pasukan Portugis dimakamkan di luar batas kota. Kemudian seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat merawat area tersebut sebagai lokasi pemakaman warga non-muslim.
Jeddah selama berabad-abad menyambut pendatang dari mancanegara dan berbagai agama, dimana sebagian hanya mampir dan melewati Jeddah dan sebagian lagi menetap di kota tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.