Ekonomi Nasional Mulai Pulih dan Bangkit, Presiden Jokowi: Jangan Cepat Puas Harus Kerja Keras

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo menyatakan perekonomian nasional mulai pulih dan masuk ke arah perbaikan.

Presiden menilai memasuki kuartal ke-III 2020, perekonomian mulai tumbuh, meski masih minus 3,49 persen Year on Year (YoY).

“Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ke III tumbuh minus 3,49 pesen YoY. Artinya sudah mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi 1,83 persen di kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal yang kedua,” ujar Presiden Jokowi saat memberi sambutan di acara HUT Partai Nasdem, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Surati Jokowi, Ini Kata Istana

Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak cepat puas dengan perkembangan yang ada saat ini.

Menurutnya harus ada kerja keras, membuka lapangan kerja serta meningkatkan UMKM secara besar-besaran agar mampu bersaing di pasar global.

Terlebih, sambung Presiden Jokowi, Indonesia telah mendapat fasilitas keringanan dan biaya masuk barang ke Amerika Serikat.

Hal ini membuat produk dalam negeri dan produk UMKM bisa bersaing dengan produk negara lain.

Baca Juga: Di Depan Surya Paloh dan Kader Nasdem, Jokowi: Selamat Menjadi Partai Besar yang Disegani

"Maknanya lebih dari itu, bahwa kita semakin memperoleh kepercayaan besar dari masyarakat internasional," ujar Presiden Jokowi.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia sudah keluar dari keterpurukan dan mulai ada peningkatan ekonomi nasional.

Aktivitas ekonomi nasional mulai bergerak menuju zona positif meski perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 masih negatif.

Sri menilai posisi terburuk akibat Covid-19 sudah dilewati, dan saat ini upaya pemulihan akan terus diakselerasi  serta didorong ke zona positif pada triwulan IV-2020 dan 2021.

Baca Juga: Luhut: Sudah Ada Bukti Ekonomi Membaik

“The worst is over! Perekonomian Indonesia kuartal III-2020 tumbuh sebesar -3,49 persen (YoY). Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari triwulan II sebesar -5,32 persen (YoY) telah menunjukkan proses pemulihan dan pembalikan arah (turning point) aktivitas ekonomi nasional menuju ke zona positif,” ujar Sri melalui akun Instagram pribadinya, Jumat (6/11/2020).