JENEWA, KOMPAS.TV - Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengeluh bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum membagikan informasi yang cukup untuk menyelidiki asal-usul hewan yang menyebarkan virus corona di China, Selasa (10/11/2020).
Garrett Grisby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengeluhkan bahwa kriteria untuk misi WHO di China tidak dibagikan dengan negara lain. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan satu minggu dengan negara-negara anggota WHO.
“Kerangka acuan tidak dinegosiasikan secara transparan dengan semua negara anggota WHO,” katanya melalui konferensi video.
“Memahami asal-usul Covid-19 melalui investigasi yang transparan dan inklusif adalah yang harus kita lakukan,” tambahnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Tembus 1 Juta Kasus Virus Corona yang Terkonfirmasi
Dalam beberapa bulan terakhir, tim yang dipimpin WHO dan telah lama berusaha untuk menyelidiki asal-usul hewan penyebar virus corona di China telah terhenti.
Beberapa ilmuwan khawatir bahwa China masih belum memberikan rincian penting tentang penelitian yang sedang berlangsung.
Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark, yang menjadi ketua bersama panel, mengatakan kelompok itu sangat tertarik untuk menetapkan kronologi yang akurat dari penyebar virus corona pertama dan langkah apa yang harus diambil.
“Panel Independen akan melakukan yang terbaik untuk menjelaskan apa yang telah terjadi, yang masih terjadi dan mengapa terjadi,” kata Clark.
"Kami bertanya apakah WHO memiliki mandat yang tepat, kewenangan yang tepat, kapasitas yang tepat, dan pembiayaan yang tepat untuk mewujudkan kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi," tambahnya.
Baca Juga: Patuhi 3M Untuk Lindungi Diri dan Keluarga dari Virus Corona
Clark mengatakan bahwa panel tersebut juga akan meninjau seberapa baik WHO dan sistem internasional dapat memenuhi kebutuhan dan harapan negara-negara anggota.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump pun pernah mengecam WHO karena diduga berkolusi dengan China untuk menyembunyikan penyebaran awal wabah virus corona.
Awal tahun ini, The Associated Press melaporkan bahwa pejabat senior China tidak memperingatkan publik tentang ancaman pandemi virus corona selama enam hari dan bahwa mereka berhenti membagikan urutan genetik virus dan data penting lainnya dengan para ahli di WHO.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan 28 Hari di Permukaan Benda? Ini Kata Peneliti
Pada hari Senin lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memohon lebih banyak dana, dengan mengatakan bahwa anggaran badan tersebut setara dengan yang dihabiskan dunia untuk tembakau setiap hari.
Pertemuan WHO berakhir pada Sabtu mendatang. Sejauh ini dunia telah menderita dengan lebih dari 50 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 1,26 juta kematian. Namun para ahli menyebut, jumlah sebenarnya lebih besar daripada yang telah dilaporkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.