JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten membongkar pabrik madu palsu yang biasa dijual di masyarakat.
Madu yang diklaim khas Banten itu diproduksi dengan bahan berbahaya, seperti Molases sebagai pewarna makanan limbah tetes tebu.
Pelaku juga menggunakan glukosa dan fructosa untuk membentuk cairan agar terlihat seperti madu.
Baca Juga: Ditreskrimsus Polda Banten Gerebek Pabrik Madu Palsu di Joglo, Jakarta Barat
Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar menjelaskan bahan yang digunakan untuk memproduksi sama sekali tidak mengandung madu.
Jika dikonsumsi secara terus-menerus, bisa mengakibatkan diabetes, jantung hingga kematian.
“Kasihan masyarakat kemarin ada Covid-19 merasa yakin kalau madu menjadi obat yang paling mujarab untuk menjaga daya tahan tubuh. Ternyata madunya madu palsu," ujar Fiandar saat jumpa pers di Mapolda Banten, Selasa (10/11/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Fiandar menambahkan para pelaku memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk memproduksi madu palsu.
Baca Juga: Polisi Bongkar Pabrik Madu Palsu, Manfaatkan Pandemi dan Raup Untung Hingga 8 Miliar Rupiah!
Hal ini lantaran masyarakat sedang giat mencari penguat daya tahan tubuh. Namun madu yang penuh khasiat, malah dibuat berbahaya.
Para pelaku memasarkan madu palsu melalui online dan telah diedarkan di Jakarta, Pulau Jawa hingga luar Pulau Jawa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.