PAPUA, KOMPAS.TV – Sejumlah peneliti dari New Guinea Highland Wild Dog Foundation berkolaborasi dengan peneliti dari Universitas Cendrawasih Papua, untuk melestarikan spesies anjing liar yang tinggal di dataran tinggi Papua.
Peneliti Amerika Serikat James “Mac” McIntyre menyebut anjing liar tersebut sebagai Highland Wild Dog.
Penelitian terhadap Highland Wild Dog pun dilakukan. Dengan dukungan PT Freeport Indonesia, para peneliti melakukan eksplorasi terhadap Highland Wild Dog di area tambang Grasberg, Papua.
Penelitian terhadap Highland Wild Dog sangat dibutuhkan karena anjing liar tersebut telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Papua.
Dengan proses yang cukup panjang, Mac bersama tim peneliti dari Universitas Cendrawasih mencari keberadaan Highland Wild Dog. Dengan menggunakan perangkap yang aman, Mac dan tim peneliti mengambil sample penelitian yang dibutuhkan.
Secara turun temurun, masyarakat Papua sangat menghormati keberadaan Highland Wild Dog. Bagi masyarakat Papua, Highland Wild Dog bukan hanya sekedar anjing liar, tetapi juga bisa disebut “nenek moyang” karena kuatnya hubungan spiritual yang terjalin antara manusia dan hewan ini.
Untuk itulah, penelitian yang dilakukan akan digunakan untuk mengetahui cara yang paling baik untuk melestarikan spesies anjing liar Papua atau Highland Wild Dog.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.