MAKASSAR, KOMPAS.TV - Pandemi korona yang melanda membuat kampaye di pilkada serentak tahun ini berbeda . Tak hanya soal penerapan protokol kesehatan yang wajib , tapi juga soal kreasi di media sosial . Para paslon dituntut adu kreasi , demi bisa menarik hati para pemilih melalui platfom media sosial .
Adu visi misi para calon kepala daerah kini kian gencar . Strategi kampanye pun diolah , demi bisa berbagi informasi pada para calon pemilih . Dari kampanye terbatas , hingga blusukan jadi cara para calon berjumpa warga . Janji manis pun ditebar , demi bisa menarik pemilih .
Ditengah pandemi , kampaye akbar tak bisa digelar . Al hasil , media sosial jadi pilihan alternatif . Konten kreatif pun beradu , demi menarik mereka yang melek teknologi .
Adu kreatif memang jadi tuntutan , kala paslon menggunakan platfon media sosial . Apalagi target pemilih di setiap media sosial memiliki karakter berbeda . Tantangan pun datang , kala berkampaye ala millenial .
Perubahan pola kampaye ditengah pandemi memang jadi keharusan . Namun tetap saja , kampanye yang santun tetap dikedepankan . Berita bohong hingga ujaran kebencian , tak patut diberitakan . Karena kampanya adalah ajang berbagi informasi visi misi , bukan ajang saling memaki .
#KAMPANYEDIMEDSOS
#pilkada2020
#pilwalimakassar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.