JAPAN - KOMPAS.TV - Sebuah kedai burger di Yokosuka, Prefektur Kanagawa pada hari Jumat (6/11) menambahkan menu khas kedai itu yang diberi nama "Biden Burger". Menu ini disiapkan untuk mengantisipasi perolehan suara kemenangan politisi Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Biden bersaing dengan petahana Donald Trump dari Partai Republik.
Dikutip dari Kyodo News, menu Biden Burger merupakan tambahan terbaru dalam menu "Tsunami" di kedai yang terletak di dekat pangkalan Angkatan Laut AS di Yokosuka, Prefektur Kanagawa. Menu ini adalah kreasi pemilik kedai berusia 67 tahun Shigeru Iida dan istrinya Keiko, 60 tahun.
Penggunaan nama menu burger itu juga didasarkan atas makanan ikonik dari negara bagian asal Biden di Pennsylvania sebagai referensi.
Menu Biden Burger ini menampilkan patty (daging olahan burger) yang dilapisi bawang goreng dan jamur dalam keju leleh, dan dibagian atas dengan coleslaw serta keripik kentang.
Dua bahan terakhir juga membentuk isian utama dari roti lapis Yokosuka lokal yang dikenal sebagai "Potechipan,". Hal ini dikarenakan Pennsylvania dikenal sebagai penghasil keripik kentang terbesar di Amerika Serikat.
Shigeru Iida pemilik kedai menjual burger itu, dengan harga 1.980 yen ($ 19). Ia berharap Biden Burger menjadi menu favorit di kedainya itu.
"Saya percaya (dengan burger ini), karena menggabungkan bahan-bahan terkenal dari Yokosuka dan kampung halaman Biden. Saya berharap banyak orang yang akan mencicipinya," kata Shigeru Iida.
Sebelumnya kedai ini pernah menyajikan berbagai hamburger dengan nama kreatif diantaranya menu "Obama Burger" dan "Trump Burger".
HinggaJumat (6/11) posisi Biden unggul 264 poin electoral vote atas Trump yang baru mendapat 214 electoral vote. Poin dari negara bagian Nevada adalah pemberi kepastian kemenangan itu dengan akumulasi tepat 270 poin, jumlah minimal yang dibutuhkan dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya, Bidenmenyebut kesabaran adalah salah satu bagian krusial dalam proses demokrasi seperti ini.
"Demokrasi kadang-kadang berantakan. Kadang-kadang, demokrasi butuh kesabaran juga," ujar Biden.
Sementara itu Trump menuding penghitungan suara yang digelar dan dipublikasikan banyak lembaga, termasuk media massa sebagai penghitungan ilegal. Trump juga menyatakan pemilu kali ini mencuranginya. (Andylala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.