STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Aktivis remaja asal Swedia, Greta Thunberg menyindir sikap petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Trump yang tengah berjuang untuk mempertahankan posisinya di pemilihan Presiden AS merasa telah dicurangi.
Klaim itu diungkapkan Trump, setelah dia tertinggal dalam electoral collague dari saingannya, Joe Biden.
Baca Juga: Aktivis Ditangkap setelah Berperan sebagai Yesus dan Mempertontonkan Penyalibannya
Greta, yang merupakan aktivis lingkungan hidup menyindir Trump lewat komentarnya di Twitter sang presiden.
Trump sempat menciutkan, “Hentikan Penghitungan!” di mikrobolog tersebut, Kamis (5/11/2020) waku setempat.
Greta pun membalas Trump dengan sebuah komentar, yang nyaris sama dengan yang dilakukan presiden berusia 74 tahun itu saat meledeknya.
Baca Juga: Penghitungan Suara Pilpres AS Mendekati Akhir, Joe Biden di Ambang Kemenangan
“Sangat menggelikan. Donald harus memperbaiki masalah manajemen kemarahannya, dan pergi menonton film lama dengan teman! Tenang Donald, tenang!” cuit remaja berusia 17 tahun itu dikutip dari Duetsche Welle.
Tahun lalu, Trump memang sempat mengejek Thunberg ang terpilih sebagai Sosok Berpengaruh 2019 versi Times.
Kala itu, dia menertawakan permohonan bersemangat yang dilakukan Thunberg kepada pemerintah dunia untuk menghentikan pemanasan global.
Baca Juga: Masjid Pertama di Athena setelah 200 Tahun Selenggarakan Salat Jumat
“Menggelikan. Greta harus memperbaiki masalah manajemen kemarahannya, dan menonton film lama dengan temannya! Tenang Greta, Tenang!” tulis Trump pada Desember lalu.
Namun, saat itu Thunberg langsung membalas komentar Trump secara berkelas.
Pada profil Twitter-nya, dia menambahkan apa yang Trump sebut sebagai bagian dari profil dirinya.
Baca Juga: Semakin Terdesak, Trump Hardik Biden: Jangan Sembarang Klaim Telah Jadi Presiden
“Seorang remaja yang memperbaiki manajemen kemarahannya. Saat ini tengah tenang dan menyaksikan film lama dengan teman,” tulisnya kala itu.
Thunberg sendiri mengungkapkan dukungannya kepada Biden, Oktober lalu.
Khususnya setelah mantan wakil presiden AS di era Barrack Obama itu berjanji membawa AS kembali pada pakta untuk menghentikan pemanasa global saat terpilih sebagai presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.