Kompas TV nasional politik

Epidemiologi Tak Yakin Undangan WHO Untuk Terawan Terkait Keberhasilan Penanganan Covid-19

Kompas.tv - 6 November 2020, 20:26 WIB
epidemiologi-tak-yakin-undangan-who-untuk-terawan-terkait-keberhasilan-penanganan-covid-19
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto (Sumber: Youtube Kemendikbud RI)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Epidemiolog dari Griffith University di Australia Dicky Budiman tak yakin undangan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kepada Menkes Terawan Agus Putranto terkait keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya dari isi surat undangan yang didapatnya, tidak ada pernyataan keberhasilan Indonesia dalam pengendalian pandemi. 

Undangan tersebut hanya mengakui keberhasilan indonesia dalam menerapkan kegiatan intra-aksi (intra action review/IAR) Covid-19.

Baca Juga: Terawan Diundang WHO untuk Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia

IAR merupakan kegiatan perencanaan Indonesia dalam menganggulangi Pandemi Covid-19. Tujuannya agar setiap negara bisa mawas diri terhadap capaian dan kekurangan dalam pengendalian pandeminya.

"Jadi undangan konferensi pers itu bukan dalam arti mengakui keberhasilan Indonesia dalam pengendalian pandeminya, tapi apresiasi karena telah melaksanakan kegiatan review IAR yang dianggap 'sukses'," ujar Dicky, Jumat (6/11/2020). Dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, tujuan IAR ini juga tidak semata untuk mendapat pengalaman keberhasilan, tetapi pengalaman tantangan atau hambatan atau kegagalan dalam menangani Covid-19.

Nantinya, Indonesia untuk merefleksikan tindakan yang sedang dilakukan dalam mempersiapkan dan menanggapi wabah Covid-19. 

Baca Juga: Dirjen WHO: Beberapa Negara Berada di Jalur Berbahaya!

Hal ini sebagai sarana berbagi untuk mengidentifikasi praktik terbaik, kesenjangan, masalah serta usulan tindakan korektif agar meningkatkan dan memperkuat tanggapan yang berkelanjutan dalam pandemi Covid-19. 

"Selain itu, temuan dan rekomendasi IAR dapat berkontribusi untuk peningkatan manajemen keadaan darurat," ujar Dicky.

Dicky menambahkan, idealnya, negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19 seperti Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, China, Vietnam bisa melaporkan hasil IAR-nya sebagai pembelajaran untuk negara lain.

Namun IAR yang dilaksanakan Indonesia juga penting dipahami agar menjadi masukan untuk negara lain. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Vaksin Corona Di Akhir Tahun, IDI: Tunggu Rekomendasi WHO

"Akan bermanfaat melihat hasil IAR dari negara yang masih struggle seperti Indonesia. Jadi dapat diketahui tantangan dan rekomendasi ke depan dari para ahli," ujar Dicky.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x