Kompas TV video cerita indonesia

Luhut Temukan Manajemen Data Covid-19 Daerah dan Pusat Berbeda

Kompas.tv - 5 November 2020, 12:46 WIB
Penulis : Yuilyana

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ikut menangani Covid-19 di tanah air, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitanangkat bicara terkait manajemen data.
Luhut menemukan ketidaksesuaian data kesehatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

"Saya melihat masih banyak yang perlu dibenahi dari sistem manajemen kesehatan di Indonesia, terutama terkait manajemen data.”kata Luhut seperti tertulis di unggahannya di facebook miliknya, Rabu (04/11/2020).

Baca Juga: Luhut Ungkap Jadwal Terbaru Vaksinasi Covid-19, Target Bali Jadi Zona Hijau pada 2021
Dari rapat koordinasi Luhur melihat ada beberapa permasalahan seperti proses input data hasil laboratorium ke sistem informasi. 
Termasuk di antaranya pemanfaatan data penanganan Covid-19 di daerah, serta integrasi berbagai aplikasi terkait Covid-19 yang sudah berhasil dikembangkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN maupun swasta.

Baca Juga: Tunggu Izin 'Emergency Use Authorization', Luhut: Pemberian Vaksin Covid-19 Mundur dari Rencana
Luhut pun meminta Grup Telkom bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengecek beberapa perbaikan manajemen data. 
"Saya kira perbaikan data NAR New All Records harus dilakukan segera karena nantinya berhubungan erat dengan upaya surveilans dan vaksin yang akan segera kita lakukan. Mengapa? Karena ke depannya, “big data” yang akan kita bangun ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan manajemen data pasien ke depannya," ujar dia.
Dengan begitu, Luhut menjelaskan maka dapat terlihat data berbagai jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia.
Mulai dari riwayat kesehatan pasien, rekam medis, sampai kebutuhan obat pasien sehingga bisa memperkirakan pabrik obat apa saja yang perlu dibangun untuk persediaan obat di dalam negeri.
Unggahan tersebut disukai lebih dari 8 ribu kali dan dikomentari pengikutnya lebih dari 356 komentar.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x