JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramai-ramai suntik dana ke start up lokal. Di tengah pandemi investor masih yakin untuk mengucurkan dana ke perusahaan bisnis rintisan, karena dianggap masih berpotensi hasilkan cuan ke depannya.
Industri digital di Indonesia makin bertumbuh dan masih akan bertumbuh.
Bahkan ekonomi digital di Indonesia hingga 2025, berpotensi mencapai 130 miliar dollar, kalau dirupiahkan menjadi 1.820 triliun rupiah.
Nilai itu kira-kira sama dengan target penerimaan perpajakan Indonesia tahun ini.
Nah di kuartal 3 tahun ini total pendanaan sudah mencapai 1,9 miliar dollar, turun sebenarnya jika dibanding periode yang sama tahun lalu di angka 2,9 miliar dollar.
Unicorn Indonesia yang disuntik dana oleh investor asing. Yang paling baru adalah Bukalapak, yang disuntik dana oleh microsoft senilai 100 juta dollar atau sekitar 1,4 triliun rupiah.
Disuntik dana, bukalapak berkomitmen menggunakan teknologi microsoft sebagai infrastruktur cloud mereka, termasuk pelatihan untuk para merchant dan karyawan.
Setelahnya ada ecommerce Tokopedia. Google dan temasek menyuntikan dana sebesar 350 juta dollar atau sekitar 5 triliun rupiah.
Sebelum Google, tokopedia juga sudah disuntik dana oleh Softbank.
Lalu Gojek juga disuntik dana. Facebook dan paypal tak menyebut berapa besaran dananya.
Setelah sebelumnya Google dan tencent menyuntik dana 14 triliun rupiah.
Kalau anda lihat kebanyakan dari investor adalah perusahaan Amerika Serikat.
Belakangan perusahaan Amerika Serikat ini lagi ngincer pasar kawasan asia, karena di negaranya ekonomi sedang melambat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.