WASHINGTON DC, KOMPAS.TV – Pada hari Selasa (3/11/2020) jelang pemilihan umum di Amerika Serikat, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mendeklarasikan kemenangan, jika memang dia memenangkan pemilu. Hal ini diungkapkan dalam wawancara dalam program “Fox and Friends” di stasiun televisi Fox News.
Pernyataan ini diungkapkan Trump ketika ditanya kapan dia berencana untuk mendeklarasikan kemenangan. Dan dia juga ditanya apakah akan mendeklarasikan kemenangan, jika pada penghitungan awal dia dinyatakan memimpin perolehan suara.
"Saya pikir kita akan menang," kata Trump. Suaranya terdengar parau karena telah berbicara di 10 kampanye dalam dua hari terakhir.
Baca Juga: Trump: “Menang itu Gampang. Kalah yang Sulit.”
“Saya pikir jajak pendapat itu, Anda tahu, itu jajak pendapat penindasan. Dan saya pikir kami akan menang. Tapi (deklarasi kemenangan) hanya terjadi jika ada kemenangan. Anda tahu, tidak ada alasan untuk bermain-main,” tambahnya.
Kemudian ketika salah satu pembawa acara meminta Trump untuk menanggapi kritik dari mantan Presiden Obama tentang kampanye Trump yang mengumpulkan massa di tengah pandemi, Trump malah mulai menyerang Fox News.
“Televisi ini telah banyak berubah,” ujarnya. Dia kemudian menuding bahwa Fox News memiliki lebih banyak Partai Demokrat daripada Republik.
Baca Juga: Puncak Pilpres AS, Capres Berebut Suara Elektoral di 8 'Swing State'
“Lihat, ini berbeda! Saya tidak mengeluh, saya hanya memberi tahu pada orang-orang. Tapi ini salah satu perbedaan pada musim ini, dibandingkan musim lalu,” ujarnya.
Kemudian, dalam kunjungan ke Arlington, Trump ditanya apakah dia telah mempersiapkan pidato yang menyatakan dia menerima kekalahan.
"Tidak, saya belum memikirkan tentang pidato penerimaan kekalahan," katanya kepada wartawan. “Anda tahu, menang itu mudah. Tapi kalah tidak pernah mudah, tidak bagi saya. Itu tidak mudah, ” ujarnya.
Baca Juga: Di Hari Pilpres AS, Joe Biden Awali Hari dengan Kunjungan ke Gereja dan Nyekar
Kemudian dia mengalihkan pembicaraan menjadi lebih optimis. Ia menyebut tentang betapa besarnya kampanye di bandara yang baru-baru ini dilakukannya.
"Dalam sejarah negara ini, mungkin dalam sejarah dunia, tidak ada yang pernah melihat hal seperti itu sebelumnya," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.