BALIKPAPAN, KOMPAS.TV – Hidup di balik jeruji besi menjalani hukuman, lantas tak mematikan kreativitas seseorang.
Sejumlah warga binaan pun justru dapat berkreativitas di dalamnya.
Selain menghilangkan diri dari rasa bosan, berkegiatan juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Di Lapas Kelas 2 A Balikpapan, ada sebuah pabrik roti yang tersimpan di balik jeruji besi.
Sejumlah warga binaan dapat membuat dan menghasilkan kualitas roti yang tak kalah dengan pabrik roti lainnya.
Sebelumnya, mereka mendapatkan pelatihan langsung dari ahlinya selama lima bulan.
Berkat keterampilan tersebut, kini mereka sudah mahir memproduksi roti sendiri, yang rasanya tak kalah dengan roti buatan pabrik lainnya.
Kristiarto, kasi Bimbingan kerja Lapas Kelas 2 A Balikpapan mengatakan, roti-roti ini biasanya dipasarkan di beberapa cafe dan tempat nongkrong lainnya di Balikpapan.
Namun, karena kondis Covid-19, pemasarannya kini terbatas.
“Ini sebetulnya karena covid, ini di warjo, di rutan sementara, dan yang paling banyak memang konsumen warga binaan sendiri”, tambanya.
Baca Juga: WOW! Omset Perakitan Mobil Ambulance Mencapai 1,5 Milyar, Selama Pandemi..
Dari hasil keuntungan ini, para napi juga berhak mendapatkan upah atas hasil kerja keras mereka. Upah tersebut dapat mereka tabung atau belanjakan.
Sementara itum, dalam satu bulan, pabrik ini mampu menghasilkan keuntungan bersih hingga lima juta rupiah.
“sebulan ini bersihnya itu pihak ketiga, sudah dipotong upah anak-anak ini, bersihnya untuk lapas ini sekitar 4 – 5 juta” ungkap Kristiarto kepada Kompas TV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.