PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.TV - Pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirintis Pendri Syahputra Tarigan sejak 7 tahun lalu bersama sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), saat dirinya tengah berada di kota Bandung, Jawa Barat.
Tahap pertama dalam proses pengolahan ini adalah semua jenis sampah plastik dimasukkan ke dalam mesin pencuci sampah. Setelah dicuci bersih, sampah plastik dimasukkan ke dalam mesin pengolahan.
Semua jenis sampah plastik dapat diolah menjadi BBM, seperti styrofoam, kantong kresek hingga bungkus jajajanan.
Dalam sekali produksi, Pendri menggunakan 40 kilogram sampah plastik. Ia membutuhkan waktu pengolahan sekitar 4 sampai 5 jam.
40 kilogram sampah plastik akan menghasilkan 40 liter BBM, baik itu jenis premium, solar, avtur maupun minyak tanah.
Namun Pendri lebih mengarahkan produksinya ke BBM jenis premium dan solar, agar dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri. Pendri pun menggunakan premium yang dihasilkannya untuk sepeda motor milik pribadi dan BBM jenis solar untuk mesin penggiling plastik.
Pendri mengakui BBM yang dihasilkannya belum diuji oleh Pertamina, sehingga tidak bisa diperjual belikan.
Namun persentase kadar oktan dalam BBM yang dihasilkannya sudah mendekati jenis premium dan solar yang diproduksi Pertamina.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.