LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan lockdown kedua untuk negaranya dan akan dilaksanakan selama 4 pekan.
Dia pun mengatakan bahwa Natal tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Angka penderita Covid-19 di Inggris, saat ini memang meningkat sehingga lockdown yang kedua memang penting untuk dilakukan.
Baca Juga: Emmanuel Macron Mengerti Kemarahan Umat Islam Tetapi Minta untuk Dimengerti
Pada lockdown kali ini, bar, restoran, pusat kebugaran dan toko-toko yang tak esensial akan ditutup empat pekan mulai Kamis (5/1/2020) waktu setempat.
Tetapi tak seperti pada lockdown yang pertama, sekolah, kampus dan universitas tetap dibuka.
Setelah 2 Desember, lockdown akan mulai dilonggarkan dan setiap wilayah mulai kembali ke sistem pengetatan.
“Natal akan sangat berbeda pada tahun ini, tetapi saya percaya dan berharap dengan melakukan aksi yang berat saat ini, kami bisa mengizinkan keluarga di seluruh negara bisa bersama,” ujarnya Johnson dikutip dari BBC.
Johnson juga mengungkapkan permintaan maaf karena lockdown ini akan memperngaruhi dunia bisnis.
Baca Juga: Protes Pernyataan Macron, Muslim Jepang Gelar Unjuk Rasa di Kedubes Prancis
Meski begitu, dia menegaskan sistem pembayaran gaji 80 persen bagi karyawan yang dirumahkan bakal ditambah hingga November.
Perkembangan Covid-19 di Inggris saat ini menuju arah yang salah dengan meningkatkan jumlah kasus positif.
Selain Inggris, Prancis dan Jerman sudah lebih dulu memberlakukan lockdown untuk yang kedua kalinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.