Kompas TV nasional politik

Mahfud Ingatkan Masyarakat yang Ingin Demo Presiden Prancis Tidak Lakukan Vandalisme

Kompas.tv - 31 Oktober 2020, 15:46 WIB
mahfud-ingatkan-masyarakat-yang-ingin-demo-presiden-prancis-tidak-lakukan-vandalisme
Menkopolhukam Mahfud MD bersama Menlu Retno Marsudi dan Menag Fachrul Razi meminta masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis dalam menyuarakan aspirasi terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sabtu (31/10/2020). (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah meminta masyarakat yang ingin menyatakan pendapat terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron supaya dilakukan dengan tertib.

Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan pemerintah tidak melarang bagi masyarakat yang ingin menyuarakan aspirasi untuk menolak pernyataan Presiden Macron. 

Namun perlu diingat, keputusan untuk menyuarakan aspirasi tidak diikuti dengan aksi vandalisme atau perusakan.

Baca Juga: Indonesia Kecam Presiden Prancis yang Menghina Islam

Mahfud menambahkan di Indonesia tidak ada satu institusi atau orang atau siapapun di Indonesia yang harus dianggap ikut bertanggung jawab dengan pernyataan Presiden macron.

"Dipersilakan kalau mau mengajukan aspirasi, menyatakan pendapat menyampaikan kitik tetapi sampaikan dengan tertib dan tidak melanggar hukum," ujar Mahfud di Istana Negara, Sabtu (31/10/2020).

Pernyataan Mahfud ini sebagai tindak lanjut dari sikap Pemerintah Indonesia terkait pernyataan Presiden Macron.

Presiden Joko Widodo bersama pemuka agama di Indonesia mengecam keras  pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam.

Baca Juga: Kontroversi Pernyataan Presiden Prancis hingga Dikecam Umat Muslim di Seluruh Dunia

Presiden Jokowi menyatakan ucapan Presiden Macron telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. 

Pernyataan tersebut bisa memecah belah persatuan antar umat beragama di seluruh dunia, saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Ditegaskan Presiden Jokowi, kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai-nilai simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan, dan harus dihentikan.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," ujar Jokowi di Istana Negara, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga: [FULL] Presiden Jokowi Kecam Ucapan Presiden Prancis Macron yang Hina Umat Islam

Di samping itu Jokowi juga mengecam keras kekerasan yang telah terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa.

"Terakhir, Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," tutup Jokowi.

Adapun pemuka agama yang hadir dalam pernyataan sikap pemerintah Indonesia yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

Kemudian pemuka agama dari Parisada Hindu Dharma Indonesia, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.