Strategi Gojek Untuk Mendukung Penguatan Integrasi Multimoda Era Normal

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo tahun 2019, MRT (mass rapid transportation) menghadirkan budaya baru dalam menghargai transportasi publik mulai dari budaya ketepatan waktu, menghargai kebersihan transportasi publik dan bahkan hal kecil seperti budaya mengantre dan menghargai sahabat disabilitas.

Budaya baru dalam transportasi publik kini juga lahir sebagai dampak dari pandemi global Covid-19. 

Menjawab tantangan keamanan dan kenyamanan dalam layanan transportasi publik, Raditya Wibowo, Head of Transport Group Gojek, termasuk di masa pandemi Covid-19.

“Dalam ekosistem transportasi, Kami melihat Gojek sebagai complimentary public transport, bukan sebagai competitor. Sehingga kami siap untuk terus berkolaborasi menciptakan integrasi transportasi,” ungkap Raditya.

Beberapa program normal baru yang diadaptasi Gojek bagi mitra dan penggunanya antara lain;

GoTransit: Membantu konsumen memantau dan merencanakan perjalanan dari atau ke berbagai titik hub transportasi publik melalui rekomendasi rute terintegrasi, informasi operasional, dan nantinya pemesanan/pembelian tiket transportasi multi moda.

Protokol J3K Gojek: Program Jaga Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan (J3K) di tengah adaptasi kebiasaan baru Covid-19. Salah satunya fitur Protokol J3K adalah pemasangan alat sekat pelindung baik pada ojek online atau mobil Gocar. 

Zona NyAman Konsumen: Bagi pengguna layanan transportasi Gojek, Raditya juga menyampaikan Gojek menghadirkan layanan Zona Nyaman, di mana konsumen mendapatkan hand sanitizer gratis dan juga menunggu layanan Gojek.

Melalui terobosan ini, tambah Raditya, pihaknya ingin menjadi bagian dari integrasi dan pertumbuhan jumlah pengguna transportasi publik dengan adaptasi kebiasaan baru.

“Gojek fokus pada segmen perjalanan multimoda untuk membantu pengguna kami mencapai tujuannya setiap hari dengan cara apapun yang diinginkan dengan mengedepankan J3K; jaga kebersihan, kesehatan dan keamanan,” tutupnya.