MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang remaja tewas karena ditembak oleh polisi, setelah berusaha menyerang kantor polisi dengan dua bom Molotov.
Remaja bernama Vitaly Antipov menargetkan serangan ke kantor polisi di desa Kukmor, Tatarstan, Rusia,
Antipov ditembak hingga mati karena menyerang polisi dengan pisau, setelah sebelumnya menggunakan bom molotov.
Baca Juga: Polisi Prancis Tangkap Tersangka Kedua pada Kasus Penyerangan di Nice, Ini Perannya
Seperti dikutip dari Mirror, enam peluru bersarang di tubuh Antipov setelah sejumlah polisi menembaknya.
Sebelum melakukan serangan, Antipov sempat berteriak kafir dan Allahu Akbar.
Menurut laporan polisi, dia sempat dilumpuhkan dan terluka. Ketika seorang petugas berusaha menolongnya, Antipov malah menyerang dengan pisau.
Baca Juga: Warga Muslim Prancis Tak Rayakan Maulid Nabi Muhammad sebagai Solidaritas bagi Korban Teror Nice
Dia sempat berteriak,”saya akan membunuhmu”, dan menusuk polisi tersebut tiga kali di paha dan lengan.
Polisi sempat melakukan tembakan ke udara dan meminta Antipov untuk berhenti, tetapi dia menolaknya.
Komite investigasi Rusia memperlakukan kasus ini sebagai kasus terorisme, dibandingkan penyerangan kepada polisi.
Baca Juga: Mendagri Gerald Darmanin Sebut Prancis Berperang Lawan Musuh di Luar dan Dalam
Tatarstan yang merupakan lokasi terjadinya insiden tersebut, merupakan wilayah yang didominasi masyarakat Muslim.
Antipov sendiri dilaporkan berasal dari wilayah Altai, Siberia. Dia saat ini bekerja di sebuah kafe bernama Barakat, sebuah kafe halal.
Pemilih Barakat, Marat Zamaleev sebelumnya dipenjara selama 14 tahun karena sabotase dan pembuatan senjata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.