JAKARTA, KOMPASTV. Berkat tangan dingin Lee Kun-Hee (Lee), Samsung moncer. Berpredikat pewaris konglomerasi berpengaruh di Korea Selatan, tak lantas membuat Lee santai karena puas bergelimang harta, tahta dan jabatan. Haus dan lapar ambisi, seketika ia menyewa seorang penasihat Jepang, Shigeo Fukuda, untuk memeriksa manajemen Samsung.
Hasil penyelidikan pada cara kerja manajemen sangat mencengangkan. Samsung dinilai memiliki birokrasi kaku, ketinggalan zaman, tak dan punya peta rencana. 7 Juni 1993, Lee mengumpulkan 100 eksekutif paling atas Samsung di sebuah penginapan berburu di Jerman.
Bukan untuk bersantai, raja-raja kecil Samsung itu dipaksa menonton film dokumenter berdurasi 30 menit, tentang praktik buruk di pabrik mesin cuci Samsung.
"Samsung adalah perusahaan kelas dua," kata Lee, dikutip dari Bloomberg. Posisi lapis kedua baginya sangat buruk, karena seharusnya Samsung adalah perusahaan papan atas nomor wahid dunia.
"Ubah segalanya, ganti semuanya, kecuali anak dan istri kalian," tegas Lee pada menajemen Samsung.
Setahun kemudian, ia memerintahkan para eksekutifnya untuk menarik kembali produk telepon cacat produksi yang berada di tangan kosumen (recall). Seperti kondisi Jerman, top eksekutif Samsung dikumpulkan mengelilingi api unggun. Di bara api unggun itulah, telepon gagal produksi itu dibakar.
Buah manis dalam genggaman, tahun 2006, Samsung melampaui Sony korporasi asal Jepang, di peringkat pertama pasar televisi global. Lima tahun kemudian, Samsung mengsik Apple sebagai pembuat smartphone terbesar di dunia.
Baca Juga: Kisah Samsung (1), Warisan Konglomerat "Ikan Asin"
Dari Pajak Sampai Rebutan Warisan
Kesuksesan Samsung di bawah tangan Lee bukan tanpa noda. April 2008, ia didakwa melakukan penggelapan pajak dan pelanggaran kepercayaan. Noda ini didapatkan regulator dari "pembisik perusahaan". Lee dituding memiliki hampir USD 5 miliar saham Samsung Life, saham di perusahaan lain, uang tunai dan obligasi yang disimpan secara ilegal pada 1.200 akun atas nama orang lain.
Lee terpaksa meninggalkan Samsung dan dihukum karena penggelapan pajak. Dia membayar denda senilai USD 90 juta, pajak USD 40 juta, dan hukuman penjara tiga tahun. Tapi mujur ditangan, Lee diampuni oleh presiden Korea Selatan saat itu dan kembali ke Samsung pada tahun 2010. Alasan yang diberikan untuk pengampunan tersebut adalah Lee membantu upaya Korea Selatan pada Olimpiade Musim Dingin tahun 2018.
Pada tahun 2012, kakak laki-laki dan perempuan tertua menggugatnya untuk mendapatkan warisan senilai USD 3,7 miliar lewat saham Samsung Life dan Samsung Electronics. Menurut menurut kedua saudaranya, mereka berhak medapatkan warisan sejak kematian sang ayah Lee Byung Chull. Dewi keberuntungan masih memihak, Lee memenangkan kasus rebutan harta waris ini di pengadilan pada Februari 2013.
Lee Kun-hee Milestones
1965 Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Waseda, Jepang.
1969 Samsung Electronics mulai memproduksi TV di sebuah pabrik kecil.
1987 Jadi Kepala Samsung setelah ayahnya meninggal.
2008 Tudingan kasus penggelapan pajak dan harga ilegal. Meninggalkan Samsung.
2009 President mengampuni Lee, dan ia kembali ke Samsung sebulan setelahnya.
2012 Regulator Amerika menemukan Samsung melanggar enam paten seluler Apple.
2013 Mengalahkan Kakak laki-laki & perempuan tertuanya pada perebutan harta waris senilai USD 3,7 miliar.
2014 Menjalani operasi karena serangan jantung.
(Dyah Megasari, Bloomberg, Selesai.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.