Kompas TV nasional hukum

Setahun Kinerja Jaksa Agung ST Burhanuddin: Masih Kecolongan dan Diwarnai Pembangkangan oleh Bawahan

Kompas.tv - 24 Oktober 2020, 18:03 WIB
setahun-kinerja-jaksa-agung-st-burhanuddin-masih-kecolongan-dan-diwarnai-pembangkangan-oleh-bawahan
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memberikan keterangan kepada wartawan di gedung Badan Diklat Kejaksaan RI, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Sumber: ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Setahun sudah ST Burhanuddin memimpin Kejaksaan Agung. Setahun itu dinilai waktu yang memadai untuk melakukan monitoring terhadap kinerja Jaksa Agung.

Demikian dikatakan oleh Ketua Forum Masyarakat Peduli Reformasi Kejaksaan Agung, Ates.

Ates menilai Jaksa Agung ST Burhanuddin masih kecolongan dalam memimpin Korps Adhyaksa itu, sehingga agenda kerja yang telah direncanakan belum berjalan optimal.

Baca Juga: Jaksa Agung ST Burhanuddin: Saya Tidak Pernah Peduli Dakwaan Pinangki Menyebut Nama Saya

Selain masih kecolongan, kata dia, loyalitas dan integritas internal Kejaksaan Agung juga dinilai masih jauh dari harapan.

Hal tersebut ditunjukkan, dari banyaknya pejabat Kejaksaan Agung yang belum sepenuhnya selaras dengan visi misi Jaksa Agung ST Burhanuddin, khususnya terkait good governance dan anti korupsi.

"Juga masih ada beberapa pejabat Kejaksaan Agung yang membangkang dari Jaksa Agung, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi," kata Ates melalui keterangan resminya di Jakarta pada Sabtu (24/10/2020).

Selanjutnya, kekurangan lainnya yakni terkait pengendalian risiko ekternal dan internal yang dinilai perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Gegara Kasus Kebakaran, Arteria Sebut CV Pengganti Jaksa Agung Beredar di Istana

Sebab, karena kurangan penendalian risiko tersebut, menyebabkan terjadinya kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Hal ini merupakan 'kecolongan' Jaksa Agung dalam mengendalikan risiko baik di internal dan eksternal.

"Juga masih ada saka jaksa yang suka main kasus," kata Ates.

Menurut Ates, beberapa catatan kekurangan tersebut merupakan tantangan dan persoalan klasik, artinya sebelum Jaksa Agung Burhanuddin memimpin, kondisi tersebut sudah terjadi.

"Kami melihat ada upaya terukur yang sudah dilakukan untuk mengatasi beberapa kekurangan tersebut dan kami mengapresiasinya," ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x