JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengguna Twitter sejak Rabu (21/10/2020), bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa me-retweet seperti biasa. Ternyata, Twitter punya kebijakan baru soal format retweet.
Pengguna kini tidak bisa lagi menekan tombol "Retweet" sekali saja, tetapi harus setidaknya menekan dua kali.
Beberapa pengguna Twitter sejak Rabu (21/10/2020), pagi ini, bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa me-retweet seperti biasa.
Biasanya, saat menekan tombol retweet di Twitter, pengguna akan mendapatkan pilihan apakah hanya ingin retweet atau mengutip kicauan (Quote Tweet) dengan menambahkan komentar pribadi.
Sekarang, kamu akan menemukan tampilan yang bisa memberikan konteks atau komentar pada cuitan yang ingin di-retweet.
Jika ingin langsung melakukan retweet tanpa menuliskan komentar, kamu bisa langsung "retweet" tanpa konteks tambahan. Tampilan retweet di linimasa pun akan sama seperti biasa tanpa komentar.
Perubahan ini berlaku pada semua platform media sosial Twitter, baik web, aplikasi iOS dan Android. Namun, ketika melakukan retweet di aplikasi pihak ketiga seperti TweetDeck masih bisa melakukan retweet dengan format sebelumnya yang lebih mudah.
Dilanasir dari The Verge, Rabu (21/10/2020), perubahan ini hanya bersifat sementara, menjelang pemilihan umum AS yang akan diselenggarakan pada 3 November mendatang. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan penyebaran misinformasi di Twitter.
Kabarnya, Twitter juga akan menyembunyikan keterangan "liked by" (disukai oleh) dan "followed by" (diikuti oleh) dari orang yang tidak diikuti pengguna. Trending juga akan ditampilkan dengan konteks tambahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.