Kompas TV regional viral

Dipertemukan Lagi Setelah 20 Tahun, Kembar Trena Treni Sempat Diyakini Meninggal kalau Disatukan

Kompas.tv - 20 Oktober 2020, 20:13 WIB
dipertemukan-lagi-setelah-20-tahun-kembar-trena-treni-sempat-diyakini-meninggal-kalau-disatukan
Kembar Trena Treni, yang dipertemukan karena video TikTok setelah terpisah selama 20 tahun. (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Idham Saputra

TASIKMALAYA, KOMPAS.TV – Lewat aplikasi TikTok, Trena Mustika (24) akhirnya bisa bertemu saudara kembarnya Treni Fitriana (24) setelah kurang lebih 20 tahun terpisah.

Trena yang merupakan sang kakak tinggal bersama orangtua kandung mereka di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sedangkan Treni dirawat orang yang mengasuhnya sejak kecil di Jawa Timur.

Perpisahan antara Trena dan Treni ini berawal saat orang tuanya mengikuti program pemerintah untuk transmigrasi ke Maluku tahun 1997 silam.

Baca Juga: Cerita Saudara Kembar Bertemu di TikTok Setelah 20 Tahun Terpisah

Saat Trena dan Treni lahir dan menginjak usia dua bulan keduanya sering mengalami sakit.

Orangtuanya mendengar masukan dari tetangganya, agar anak kembarnya diasuh orang lain karena khawatir akan meninggal jika tidak dipisahkan.

Hal tersebut diungkapkan Enceng Dedi (59), ayah kandung Trena dan Treni.

"Jadi saran dari seseorang yang dianggap tua saat di Maluku, kalau Trena dan Treni disatukan, khawatir akan meninggal," kata Enceng, seperti dikutip dari Kompas.com

Dari pengalaman kakak istrinya yang pernah kehilangan anak kembar, Enceng menjadi yakin dengan perkataan orang itu. 

"Soalnya, kakak istri saya punya riwayat melahirkan anak kembar dan meninggal. Karena takut, kami pun menitipkan anak kembar saat usia dua bulan," katanya.

Baca Juga: 6 Peserta Lolos SUCI 5: Ada Komika Kembar Pertama Hingga Rahmet Soal Cabe-cabean U-19

Kedua orangtuanya akhirnya menitipkan Trena pada tetangga bernama Ustad Ibrahim yang saat ini tinggal di Garut. 

Sementara Treni dititipkan pada pasangan Misranto dan Rini yang saat itu keduanya tinggal di Ambon, Maluku.

Saat proses kelahiran anak bungsunya di Ambon terjadilah kerusuhan yang mengakibatkan keluarga memutuskan untuk kembali ke Tasikmalaya dengan membawa semua anaknya, termasuk Trena.

"Saat pulang kampung ke Tasikmalaya, justru Treni dan Bu Rini yang kehilangan kontak. Sementara Trena di garut bisa dijemput lagi karena lokasinya dekat dengan Tasikmalaya," tuturnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.