MOSKOW, KOMPAS.TV - Petarung MMA, Zelim Imadaev memberikan dukungannya kepada pelaku pemenggal guru sejarah di Paris.
Imadaev bahkan menyebut sang pelaku, Abdullakh Anzorov sebagai pahlawan.
Anzorov memenggal seorang guru sejarah, Samuel Patty di sebuah jalanan di luar kota Paris, Jumat (16/7/2020).
Baca Juga: Aksi Solidaritas Guru Sejarah yang Dipenggal di Paris, Perdana Menteri Prancis: Kami Tak Takut
Pemenggalan itu disinyalir karena Patty sempat mengadakan diskusi mengenai karikatur Nabi Muhammad.
Dia bahkan membawa gambar seorang pria yang disebutnya sebagai Nabi Muhammad. Bagi umat Muslim gambar Nabi Muhammad sangat dilarang untuk dibuat.
Kebetulan Imadaev, sama seperti Anzorov merupakan muslim Chechnya yang lahir di Rusia.
Baca Juga: Konsumsi Obat Antidepresi Berlebihan, Ibu Ini Pukuli Putri Kecilnya hingga Tewas
Jurnalis olahraga Rusia Alexander Lyutikov mengungkapkan penghormatan Imadev kepada Anzorov itu berada di InstaStories petarung UFC tersebut.
Menurut Lyutikov, dukungan kepada Anzorov juga diberikan petarung MMA lainnya, Albert Duraev yang mengatakan kebebasan berbicara di Prancis sudah kehilangan mknanya di awal.
“Pernyataan itu mereka buat di (Instagram) Stories dan dimaksudkan untuk segera hilang, jadi saya akan menyimpannya di sini,” tulis Lyutikov di akun Instagram-nya seperti dilansir dari The Moscow Times.
Namun, unggahan tersebut sudah tak bisa dilihat lagi, Senin (19/10/2020). Lyutikov sendiri mengungkapkan Instagram telah menghapus postingannya.
Baca Juga: Dukung Pemenggalan Guru Sejarah di Paris, Anggota Parlemen Tunisia Diperiksa
Menurut dia, mereka menganggap postingan tersebut telah melanggar peraturan komunitas terkait kekerasan.
Imadaev merupakan petarung kelas welter UFC yang memiliki catatan 8 kemenangan dan tiga kali kalah.
Sedangkan Duraev merupakan mantan juara kelas welter dan menengah, Absolute Championsip Akhmat (ACA), MMA yang berbasis di Chechnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.