JAKARTA, KOMPAS.TV - Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) mencurigai kematian Polycarpus Budihari Priyanto yang disebabkan karena terinfeksi Covid-19.
Sekjen KASUM Bivitri Susanti menilai sebaiknya penyebab meninggalnya Pollycarpus diselidiki pihak berwenang.
"Kami menilai meninggalnya Polycarpus perlu diselidiki oleh otoritas yang berwenang tentang sebab dan musabab meninggalnya Pollycarpus," kata Bivitri, Sabtu (17/10/2020), dikutip dari Tribunnews.
Langkah ini, kata Bivitri, perlu dilakukan. Karena Pollycarpus merupakan pelaku lapangan dalam kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.
"Sebab, sebagai pelaku lapangan tentu Pollycarpus memiliki banyak informasi terkait kasus pembunuhan Munir, terutama informasi tentang atasan yang memerintahkan dia," kata Bivitri kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/10/2020).
Penyelidikan atas meninggalnya Pollycarpus perlu dilakukan secara obyektif dan terbuka oleh pihak yang berwenang. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kecurigaan-kecurigaan.
Meski Pollycarpus telah meninggal dunia, bukan berarti kasus pembunuhan terhadap Munir dianggap tuntas.
"Penyelidikan kasus Munir perlu terus dilakukan mengingat dari berbagai bukti di persidangan dan beragam bukti lainnya pengungkapan kasus Munir tetap dapat dilakukan, walapun Pollycarpus telah meninggal," ucap Bivitri.
Baca Juga: Istri Munir: KASUM Tetap Tuntut Penyelesaian Kasus Munir, Meski Pollycarpus Meninggal Dunia
Pollycarpus Meninggal karena Covid-19
Mantan narapidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto dikabarkan meninggal dunia.
Pollycarpus meninggal dunia karena Covid-19. Warga binaan yang bebas murni pada Agustus 2018 itu menghembuskan nafas terakhir di RS Pertamina pukul 14.52 WIB, Sabtu (17/10/2020).
Kabar meninggalnya Pollycarpus ini dibenarkan oleh mantan pengacaranya, Wirawan Adnan. Ia mendapat kabar tersebut dari istri Pollycarpus, Yosephine Hera Iswandari.
Menurut Wirawan, setelah dinyatakan positif Covid-19 Pollycarpus menjalani perawatan selama 16 hari di RS Pertamina. Namun kondisi kesehatan tidak membuat Pollycarpus bertahan.
"Meninggal dunia jam 14.52 WIB, di RS Pertamina. (Pollycarpus) telah 16 hari berjuang melawannya," ujar Wirawan, Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga: Kontras: Pollycarpus Bebas, Kasus Munir Belum Tuntas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.