JENEWA, KOMPAS.TV - Korea Utara memberikan kritikan keras kepada Korea Selatan saat pertemuan dengan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal itu disebabkan latihan gabungan yang dilakukan militer Korea Selatan bersama Amerika Serikat (AS).
Menurut Korea Utara apa dilakukan Korea Selatan bukanlah sikap yang bersahabat.
Baca Juga: Kepada AS, Prabowo Harus Tegaskan Kebebasan Indonesia Bersahabat dengan Negara Manapun
Mereka pun mengancam akan meningkatkan kemampuan militernya sebagai respons atas apa yang dilakukan Korea Selatan.
“Di bagian selatan semenanjung Korea, sebuah latihan militer gabungan yang provokatif telah dilakukan di tengah wabah (Covid-19) dan senjata canggih terus didatangkan dari luar, mengancam perdamaian dan membuat tindakan bermusuhan tanpa merahasiakannya,” ujar diplomat Korea Utara dikutip dari Yonhap.
Terkait senjata canggih yang diucapkan oleh diplomat Korea Utara itu tertuju pada pesawat tak berawak Global Hawk.
Korea Utara sejak lama menuduh latihan militer yang dilakukan Korea Selatan dan AS merupakan bentuk upaya untuk melakukan invasi ke Utara.
Korea Utara pun menegaskan mereka akan melakukan penguatan di sector militer untuk memastikan perkembangan negara tetap aman.
Baca Juga: Remdesivir, Obat yang Digunakan Donald Trump Ternyata Tak Ampuh untuk Covid-19
“Kami tak akan berhenti untuk membangun kemampuan pertahanan yang kuat dan tak dapat dilawan oleh siapa pun,” delegasi Korea Utara tersebut menambahkan.
Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berjanji untuk memperkuat kemampuan perang negaranya untuk mempertahankan diri.
Salah satu upaya itu adalah dengan memiliki senjata rudal interkontinental (ICBM), yang ditunjukkannya bersama senjata lain saat parade militer di Hari Ulang Tahun Partai Buruh Korea di Pyongyang, 10 Oktober lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.