Kompas TV nasional peristiwa

Jawab Kritik Aktivis KAMI Diborgol, Mabes Polri Singgung Kasus Djoko Tjandra yang Jerat 2 Jenderal

Kompas.tv - 16 Oktober 2020, 22:40 WIB
jawab-kritik-aktivis-kami-diborgol-mabes-polri-singgung-kasus-djoko-tjandra-yang-jerat-2-jenderal
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono (Sumber: Kompas.TV)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Mabes Polri menjawab kritikan yang datang dari berbagai pihak, terkait penangkapan dan pemborgolan sejumlah aktivis dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan pihaknya tidak pernah membeda-bedakan dalam memberikan perlakuan terhadap tersangka.

"Selama ini kami samakan, tidak ada perbedaan dengan tersangka-tersangka lainnya," kata Awi di Jakarta pada Jumat (16/10/2020).

Baca Juga: Rizal Ramli Sindir Polri karena Tangkap Aktivis KAMI: Pakai Borgol Segala, Norak

Awi kemudian mencontohkan dengan tersangka kasus suap yang menjerat dua jenderal polisi yakni Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Utomo.

Awi mengatakan bahwa kedua tersangka tersebut saat dilimpahkan ke Kejaksaan, mengenakan baju tahanan sebagaimana mestinya.

"Tadi (Prasetijo) pakai baju tahanan kan," ujar Awi.

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan tindakan polisi menangkap dan memborgol sejumlah aktivis (KAMI) dinilai norak.

Pasalnya, mereka para aktivis yang ditangkap itu bukanlah koruptor atau teroris, sehingga dirasa sangat berlebihan jika harus diborgol.

Baca Juga: Petinggi KAMI Jadi Tersangka Hoax UU Cipta Kerja

Menurut Rizal Ramli langkah Polri menangkapi sejumlah aktivis KAMI tindakan yang gegabah atau off side. Tindakan itu disebut Rizal tidak akan efektif untuk membuat efek jera.

"Kapolri, Mas Idham Azis mungkin maksudnya memborgol Jumhur, Syahganda, dkk supaya ada efek jera," kata Rizal Ramli lewat akun Twitter miliknya pada Jumat (16/10/2020).

"Tapi itu tidak akan efektif. Justru merusak image Polri. Ternyata hanya jadi alat kekuasaan. It's to far off-side."

Lebih lanjut, Rizal menceritakan bahwa ketika zaman pemerintahan Gus Dur, dirinya yang kala itu menjabat menteri koordinator termasuk juga Susilo Bambang Yudhoyono memisahkan Polri dengan TNI.

Rizal mengaku membayangkan pemisahan tersebut membuat Polri akan dicintai karena menjadi pengayom masyarakat.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x