JAKARTA, KOMPASTV. Harga saham Bank BRI Syariah (Kode saham BRIS), langsung meroket sampai 25% pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa 13 Oktober 2020. Dalam satu sesi, harga saham BRIS melangit 225 poin ke 1.125 per unit saham.
Kenaikan harga ini menyusul rencana Menteri BUMN Erick Thohir, merombak aset bank syariah dan meleburnya menjadi satu di bank yang konon bernama Bank Amanah.
Menurut sumber KompasTV, merger bank syariah ini akan memakai aksi backdoor listing. Artinya, hasil penggabungan bank syariah BUMN akan menghasilkan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BRIS (milik Bank BRI Syariah).
Baca Juga: Tangan Dingin Erick Thohir Bentuk Bank Syariah Raksasa
Sampai Juni 2020, aset BRI Syariah tercatat sebesar, Rp 49,6 triliun, terbesar ketiga setelah Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.
“Kami sebagai satu-satunya bank umum syariah anak perusahaan BUMN yang tercatat di bursa, siap mengemban amanah ini,” tutur Ngatari, Direktur Utama BRI Syariah.
Saat ini, 73% saham BRI Syariah dikuasai Bank Rakyat Indonesia (BBRI), kemudian 8,53% milik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI Syariah, dan sisanya 18,47% adalah milik masyarakat alias tercatat di BEI. Seluruh kepemilikan itu, nantinya setelah merger akan terdilusi. Sederhananya, secara nominal tidak berubah, tetapi secara value dan hak suara akan menciut. (Dyah Megasari)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.