JAKARTA, KOMPAS TV - Politikus Partai Demokrat Andi Arief geram dengan tudingan yang dialamatkan kepada partainya sebagai dalang demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh.
Tudingan tersebut tak hanya mengarah kepada Partai Demokrat, tapi juga kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Menurut Andi Arief, jika SBY terus-menerus dituding sebagai orang di balik aksi demonstrasi, bukan tak mungkin partainya akan mengusulkan kepada SBY untuk turun langsung melakukan aksi massa bersama rakyat.
Baca Juga: Demokrat: Kurang Elok Kalau Terburu-buru Menuduh Demo Ditunggangi
"Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah tumbang lho," kata Andi Arief lewat akun Twitternya, @AndiArief_ pada Sabtu (10/10/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan membantah aksi demonstrasi dan gelombang massa cukup besar yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja diinisiasi dan didanai oleh Partai Demokrat atau Cikeas.
Menurut dia, SBY dan Partai Demokrat hanya dijadikan sebagai kambing hitam oleh para akun buzzer dengan nama akun @digeeembok.
Baca Juga: Demokrat Bantah Dalangi Demo di Yogyakarta
Ossy menambahkan akun tersebut telah mendiskreditkan Partai Demokrat dan SBY terkait aksi demo besar-besaran yang berujung ricuh tersebut.
"Pernyataan ini perlu disampaikan sehubungan dengan adanya upaya fitnah dan berita bohong yang dilancarkan oleh akun-akun buzzer seperti @digeeembok," ujar Ossy.
"Akun tersebut mendiskreditkan Partai Demokrat (PD) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY, terkait aksi besar buruh dan mahasiswa di seluruh Indonesia yang menolak UU Ciptaker pada Kamis 8 Oktober 2020 kemarin."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.