Ada Perusuh Aksi Jogja Memanggil yang Reaktif Covid-19

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Polisi melakukan tes cepat atau rapid test kepada 95 orang perusuh aksi Jogja Memanggil. Hasilnya, satu orang reaktif Covid-19.

“Satu orang yang reaktif itu akan ditindaklanjuti dengan swab test (tes usap),” ujar Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto, Jumat (9/10/2020).

Ia memperkirakan hasil tes usap akan keluar maksimal satu minggu.

Aksi Jogja Memanggil yang digelar di DPRD DIY, Kamis (8/10/2020) berakhir ricuh. Akibat kericuhan itu, tidak hanya restoran atau kafe Legian di Jalan Malioboro yang terbakar. Belasan mobil dan motor pun menjadi sasaran amuk massa.

Baca Juga: Begini Alasan Para Pelajar Ikut Aksi Jogja Memanggil

Peserta aksi Jogja Memanggil mulai berjalan kaki dari sejumlah titik kumpul menuju gedung DPRD DIY pada pukul 11.00 WIB. Peserta secara berkelompok dan bergantian masuk ke DPRD DIY untuk berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Kericuhan dipicu ketika massa peserta aksi Jogja Memanggil melemparkan botol air mineral ke arah polisi yang berjaga. Pelemparan pun berlanjut menggunakan botol kaca serta batu dan membuat keadaan semakin tidak kondusif. Polisi juga sempat menembakkan gas air mata untuk menghalau kericuhan. Namun, peserta aksi tidak mau mundur dan semakin sulit dikendalikan.

Polisi menetapkan empat tersangka dari 95 orang yang diamankan. Mereka kedapatan merusak pos polisi di belakang Hotel Inna Garuda dan berencana untuk membakarnya.

Baca Juga: 4 Tersangka Kericuhan Aksi Jogja Memanggil Masih Belia

Dua di antara tersangka masih berstatus pelajar, satu orang tersangka di bawah umur, sedangkan lainnya berusia di bawah 20 tahun. Mereka yang menjadi tersangka adalah LM (16) dan SB (17) yang berstatus sebagai pelajar, LA (17), serta CF (19).

Meskipun demikian, untuk tersangka kasus pembakaran Kafe Legian yang juga terjadi saat aksi Jogja Memanggil, polisi masih melakukan penyelidikan.