LUMAJANG, KOMPAS.TV - Demo menolak Undang-undang omnibus law cipta kerja di DPRD Lumajang Jawa Timur berlangsung ricuh pada Kamis siang (08/10). 3 personel kepolisian mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Kabag Ops Polres Lumajang, AKP Amar Hadi terpaksa harus diamankan ke dalam gedung DPRD setempat, karena terkena lemparan batu oleh para pengunjuk rasa. Ia mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sedangkan 2 anggota polisi lainnya dirawat oleh tim medis di dalam gedung DPRD.
Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Fory Millewa menyayangkan perbuatan anarkis dengan melempari anggota polisi dengan batu, semestinya penyampaian aspirasi dilakukan dengan baik.
Baca Juga: Drone Demo Tolak UU Cipta Kerja
Kericuhan tersebut terjadi setelah perwakilan pengunjuk rasa tidak bisa masuk ke dalam Gedung Dewan hingga terjadi aksi saling dorong dengan pihak Kepolisian. Pengunjuk rasa juga melemparkan batu ke arah polisi dan gedung dewan. Kericuhan juga menyebabkan satu orang mahasiswa terluka luka.
Dalam aksinya, ratusan pendemo yang mengatasnamakan aliansi Lumajang bergerak mendesak pemerintah dan DPR RI mencabut Undang-undang omnibus law cipta kerja.
Baca Juga: Tak Puas UU Cipta Kerja, PBNU Kawal Berbagai Pihak yang Tempuh Jalur Uji Materi ke MK
Korlap Aksi, Sulistiyanto menyebut UU Cipta Kerja tidak memenuhi azas keterbukaan publik dan merugikan masyarakat, terutama pekerja, karyawan dan buruh.
Usai menyampaikan aspirasinya, para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
#TolakUUCiptaKerja #UnjukRasaMahasiswa #DemoRicuh #DPRDLumajang #MosiTidakPercaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.