JAKARTA, KOMPAS.TV - Twitter memperingatkan akan memblokir akun yang mendoakan Presiden AS Donald Trump meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat kemarin, Twitter mengatakan mengharapkan Trump meninggal melanggar pedoman perusahaan.
"Tweet yang menginginkan atau mengharapkan kematian, cidera tubuh serius atau penyakit fatal terhadap siapapun tidak diperbolehkan dan harus dihapus. Ini tidak otomatis berarti penangguhan," kata @TwitterComms, Sabtu (3/10/2020).
Sebagai informasi, kemarin Presiden AS Donald Trump mengumumkan dirinya dan sang Ibu Negara Melania Trump positif Covid-19.
Baca Juga: Positif Covid-19, Donald Trump Dibawa ke RS Walter Reed dengan Helikopter Kepresidenan
Cuitan tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari netizen, terutama mereka yang ada di Amerika Serikat. Tweet Donald Trump tersebut mendapatkan banyak sekali celaan bahkan doa-doa yang tidak sepatutnya. Meski demikian, tak sedikit juga yang mendoakan Donald Trump dan Melania segera pulih dari sakitnya.
Pernyataan Twitter tersebut membuat marah banyak pengguna akun, termasuk beberapa anggota parlemen yang berpendapat bahwa banyak orang, terutama mereka yang berada di komunitas yang terpinggirkan, menerima ancaman pembunuhan di platform sepanjang waktu, dengan sedikit tanggapan dari perusahaan.
tweets that wish or hope for death, serious bodily harm or fatal disease against *anyone* are not allowed and will need to be removed. this does not automatically mean suspension. https://t.co/lQ8wWGL2y0 https://t.co/P2vGfUeUQf
— Twitter Comms (@TwitterComms) October 2, 2020
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.