ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan dirinya ingin agar Azerbaijan terus menyerang Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Erdogan mengungkapkan daerah sengketa itu harus secepatnya dibebaskan dari okupasi Armenia.
Erdogan bahkan menegaskan Turki siap memberikan bantuan kepada Azerbaijan demi memuluskan hal itu.
Baca Juga: Beda dari Netizen, Presiden China Xi Jinping Doakan Donald Trump Cepat Sembuh dari Covid-19
“Saudara kita Azerbaijan meluncurkan operasi untuk melindungi tanahnya dan menyelamatkan Karabakh. Tentara Azerbaijan menyelamatkan banyak kota dari okupasi,” tutur Erdogan seperti dilaporkan Haberturk.
“Turki berpegang pada persahabatan dan persaudaraan dengan Azerbaijan. Pertempuran ini akan berlanjut hingga Karabakh bisa terbebas dari penjajahan,” lanjutnya.
Pertempuran di Nagorno-Karabakh telah berlangsung sejak 27 September lalu, di mana tantara Azerbaijan menyerang kota itu dari arah Utara, Selatan dan tenggara.
Baca Juga: Tentukan Merdeka dari Prancis atau Tidak, Kaledonia Baru Akan Lakoni Referendum Kedua
Pemerintah Armenia kemudian memberlakukan hukum darurat perang dan memobilisasi rakyatnya untuk angkat senjata.
Erdogan sejak awal memberikan dukungannya kepada Azerbaijan. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev pun berterima kasih kepada Erdogan atas dukungannya.
“Pernyataan Anda yang terbuka dan kuat sekali lagi menunjukkan bahwa Azerbaijan tak sendiri untuk mempertahankan haknya,” kata Aliyev.
Baca Juga: Konflik Sengketa Nagorno-Karabakh dengan Azerbaijan, Armenia Siap Gencatan Senjata
Armenia sendiri mengungkapkan pihaknya siap melakukan gencatan senjata, dan meminta bantuan Rusia, Prancis dan Amerika Serikat (AS) untuk menjadi perantara.
Nagorno-Karabakh menjadi daerah sengket Azerbaijan dan Armenia setelah merdeka dari Uni Sovyet.
Meski berada di wilayah Azerbaijan, Nagorno-Karabakh dihuni sebagian besar oleh etnis Armenia, yang membuat Armenia merasa berhak memilikinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.