NEW YORK, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan perjanjian baru untuk dana sebesar hampir $ 1 miliar (sekitar Rp 14.8 Triliun) pada Rabu (30/9/2020). Dana ini akan digunakan dalam upaya memerangi pandemi virus korona dan memastikan bahwa negara-negara miskin juga mendapatkan perawatan dan vaksin COVID-19.
Enam belas perusahaan farmasi besar melakukan perjanjian untuk bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk meningkatkan produksi dan memastikan semua negara memiliki akses pada tes, terapi, dan vaksin COVID-19 yang terjangkau.
Baca Juga: Ketika Jokowi Tanyai Pedagang Soal ''Apa Itu Covid-19?''
CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengumumkan bahwa perusahaannya akan menyumbangkan hingga 500 juta dosis vaksin COVID-19. Jika terbukti aman dan efektif, vaksin akan dikirimkan sekitar pertengahan tahun depan untuk negara-negara berkembang. Pengujian tahap akhir vaksin telah dimulai minggu lalu.
WHO dan mitra lainnya mengatakan, dibutuhkan dana tambahan sekitar $ 35 miliar (Rp 520 Triliun) untuk mendanai program Access to COVID-19 Tools Accelerator. Sekitar $ 15 miliar (Rp 223 Triliun) dari jumlah itu dibutuhkan hingga akhir tahun ini untuk mendanai penelitian, pembuatan, pembelian obat-obatan dan vaksin, serta distribusinya.
Baca Juga: Rumah Adat Mandailing Diubah Jadi Tempat Isolasi dan Perawatan Pasien Corona
Access to COVID-19 Tools Accelerator bertujuan untuk menghasilkan 2 miliar dosis vaksin, 245 juta perawatan COVID, dan 500 juta tes. Lembaga ini juga mendistribusikannya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
WHO mencatat bahwa Kanada, Jerman, Swedia, Inggris Raya dan Bank Dunia baru-baru ini menjanjikan sekitar $ 946 juta (Rp 14 Triliun) untuk membantu negara-negara berkembang memerangi pandemi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.