Kompas TV internasional kompas dunia

Debat Perdana Capres AS: Trump Menyerang Isu Keamanan Sistem Pemilu di AS

Kompas.tv - 30 September 2020, 13:25 WIB
debat-perdana-capres-as-trump-menyerang-isu-keamanan-sistem-pemilu-di-as
Debat capres perdana Amerika Serikat yang berlangsung di Cleveland Selasa (29/9/2020) berlangsung sengit. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

CLEVELAND, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan serangannya terhadap integritas pemilu AS selama debat presiden pertama di Cleveland, Selasa (29/9/2020). Dia menyebarkan kabar tidak berdasar tentang keamanan pemungutan suara.

Dalam segmen terakhir dari perdebatan kontroversial antara Trump dan Joe Biden, Trump melontarkan argumen terhadap pemungutan suara melalui surat. Dia menuding tanpa bukti, bahwa surat suara yang dikirim melalui pos mengandung penipuan dan sarat manipulasi.

"Ini akan menjadi penipuan yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," kata Trump tentang pemungutan suara yang dikirimkan melalui pos karena pandemi virus corona.

Baca Juga: 6 Topik Ini Diangkat Dalam Debat Perdana Capres Amerika Serikat

Tudingan Trump ini tidak akurat dan tanpa bukti. Seperti dilansir dari Associated Press, pemilihan melalui pos sebenarnya telah terbukti aman dan terjamin di lima negara bagian yang telah menggunakannya. Sedangkan beberapa penyimpangan dan kesalahan yang terjadi dalam pemungutan suara awal, disalahartikan oleh Trump.

Trump kerap menyebut tentang kasus surat suara militer yang telah ditandai untuk memilihnya, ditemukan teronggok di tempat sampah. Trump menuding, ini adalah usaha dan bukti untuk mencuri suara. Namun dia tidak menyebut tentang detail aneh dari kasus itu.

Baca Juga: Debat Perdana Capres AS Dipenuhi Dengan Nada Tinggi dan Saling Serang

Panitia pemilihan daerah menyebutkan surat suara itu berjumlah tujuh buah, bersama dengan dua surat suara yang belum dibuka. Yang aneh dari kasus ini adalah bahwa surat suara itu ditemukan di kantor pemilihan di daerah yang dikuasai Partai Republik. Pihak berwenang secara cepat telah menyelidiki kasus ini.

Sedangkan menurut analisis Brennan Institute for Justice, penipuan dalam pemilu di AS sangat jarang terjadi. Analisis mereka menyatakan bahwa orang Amerika lebih mungkin disambar petir daripada melakukan kecurangan dalam pemilu.

Meskipun begitu, Trump terus menebar ketidakpercayaan pada sistem pemilu di AS. Dan dia menolak komitmen untuk menolak melakukan pernyataan kemenangan setelah pemungutan suara dilakukan. Penolakannya untuk berkomitmen pada pemilu damai, membuat banyak warga Amerika khawatir.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x