Kompas TV internasional kompas dunia

Menantang, Bekerja di Ketinggian Ratusan Meter

Kompas.tv - 29 September 2020, 16:18 WIB
menantang-bekerja-di-ketinggian-ratusan-meter
Aksi Bai Xiaojun, petugas pekerja listrik di ketinggian yang acapkali menantang maut (Sumber: South China Morning Post)
Penulis : Agung Pribadi

Sichuan, Kompas TV - Berada di ketinggian bisa saja menimbulkan berbagai gejala pada sebagian orang, seperti panik, kecemasan atau bisa juga stres. Terlebih bila pekerjaan kita menuntut hal demikian.

Seperti yang dirasakan oleh Bai Xiaojun seorang pemuda dari provinsi Sichuan di barat daya China.

Dia biasa bekerja dengan ketinggian hingga 200 meter di udara. Ya, karena pekerjaannya adalah seorang teknisi listrik yang terbiasa mengurus saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet).

Mempertaruhkan nyawa setiap harinya, Tak peduli cuaca hujan deras atau panas yang terik, saat Bai sudah berada di atas menara, maka ia akan menyelesaikan tugasnya.  

Setiap harinya Bai mulai bekerja sejak jam 5.30 pagi hari hingga 5.30 petang.  Ia banyak menghabiskan waktunya diatas kabel.

Bahkan saat istirahat atau waktu bersantap, Bai dan rekan-rekan seprofesinya terkadang memilih tetap berada diatas menara. Karena untuk turun dan mendaki lagi, sangat melelahkan.

Dilansir dari South China Morning Post, Bai Xiaojun mengatakan, "Saya takut, pada awalnya Aku hanya bisa mencapai 10 meter dan tidak bisa melangkah lebih jauh. Hari demi hari, saya berhasil naik lebih tinggi dan lebih tinggi," ujarnya.

Bai Xiaojun melakukan pekerjaan hariannya, mengecek saluran udara tegangan ekstra tinggi hingga ratusan meter dari permukaan tanah (Sumber: South China Morning Post)

Setelah 5 tahun, Bai akhirnya menemukan trik sendiri untuk bergerak lebih cepat.

Saat ditanya harapannya kedepan, Bai mengatakan, "Saya berharap orang tidak lagi boros listrik. Jika mereka tahu seperti apa hidup kita disini, mereka akan memahami kita dengan lebih baik, dan mungkin mereka tidak akan terlalu terburu-buru ketika ada listrik padam," ungkapnya



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x