Pakar Politik Unair Berharap Masa Pencoblosan Pilkada Diperpanjang

SURABAYA, KOMPAS.TV - Pakar politik Universitas Airlangga Surabaya, Kacung Marijan, menyoroti pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember mendatang. Kacung menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum memperpanjang waktu pencoblosan menjadi 2 hari untuk mencegah kerumunan dan kontak fisik peserta pemilu.

Hal ini disampaikan oleh Kacung Marijan usai mengikuti acara deklarasi pilkada damai dan patuh protokol kesehatan di Kota Surabaya pada Jumat (25/09).

Kacung Marijan, yang merupakan guru besar ilmu politik Unair Surabaya, berharap pemerintah meniadakan pertemuan fisik terutama saat kampanye. Ia juga meminta masa pencoblosan diperpanjang menjadi 2 hari.

Hal tersebut untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik antar pemilih, serta dapat meringankan beban panitia pemilu saat pencoblosan dan penghitungan kertas suara.

Baca Juga: Demo Warga Tolak Pilkada di Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah diharapkan segera membuat regulasi untuk mengatur hal tersebut. Kacung Marijan menyebut hal tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran virus korona pada kegiatan pilkada 2020.

Hal tersebut sesuai dengan semangat pakta integritas, yang ditandatangani oleh penyelenggara pemilu dan peserta pemilu, bahwa keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi hal yang utama.

#PakarPolitik #UniversitasAirlangga #Pilkada2020 #MasaPencoblosan