Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 6 Juta

Kompas.tv - 29 September 2020, 03:31 WIB
kasus-positif-covid-19-di-india-tembus-6-juta
Tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) membawa jenazah seorang warga yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah krematorium di India, Foto diambil pada Rabu (24/6/2020) (Sumber: ANTARA FOTO/REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS )
Penulis : Tussie Ayu

NEW DELHI, KOMPAS.TV – Kasus corona yang telah dikonfirmasi di India telah mencapai 6 juta kasus pada Senin (28/9/2020). Jumlah ini menjadikan India sebagai negara tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), dalam jumlah kasus yang dilaporkan.

Kementerian Kesehatan India melaporkan 82.170 kasus virus korona baru dalam 24 jam terakhir, membuat total keseluruhan menjadi 6.074.703 kasus.  Setidaknya 1.039 kematian tercatat dalam periode yang sama, dengan total kematian hingga 95.542.

Infeksi baru di India saat ini dilaporkan lebih cepat daripada di tempat lain di dunia. Negara terpadat kedua di dunia ini diperkirakan akan menjadi negara yang paling parah terkena pandemi dalam beberapa minggu mendatang, melebihi AS, di mana lebih dari 7,1 juta infeksi telah dilaporkan.

Sebagian besar kematian di India terkonsentrasi di kota-kota besarnya. Namun pusat kota yang lebih kecil di seluruh negara itu juga melaporkan lonjakan infeksi.

Meskipun infeksi meningkat, India juga memiliki jumlah pasien sembuh tertinggi di dunia.

Kementerian Kesehatan pada hari Senin mengatakan lebih dari 5 juta orang telah pulih dari COVID-19. Tingkat pemulihan di India adalah sebesar 82,5%.

Pakar kesehatan telah memperingatkan tentang potensi penyebaran virus selama musim festival keagamaan yang akan datang. Festival keagamaan biasanya ditandai dengan pertemuan besar-besaran anggota masyarakat di kuil dan distrik perbelanjaan.

Risiko potensial lainnya adalah pemilihan daerah yang dilaksanakan bulan depan di negara bagian Bihar timur. Diperkirakan akan ada sekitar 72 juta orang yang akan memberikan suara selama tiga hari.

Ketika infeksi melonjak, sebagian besar negara bagian India telah sepenuhnya terbuka dalam upaya untuk memperbaiki ekonomi. Perekonomian India mengalami kemerosotan terburuk dalam beberapa dekade terakhir, setelah India memberlakukan penguncian (lockdown) pada akhir Maret.

Penguncian ini memaksa 1,4 miliar orang India untuk tinggal di dalam rumah, menutup bisnis dan memicu eksodus jutaan pekerja informal yang kehilangan pekerjaan mereka di kota.

Banyak yang melakukan perjalanan melelahkan untuk kembali ke kampung halaman dengan berjalan kaki.

Seiring dengan dimulainya kembali aktivitas ekonomi, langkah-langkah pembatasan sosial di tempat-tempat umum diabaikan. Banyak orang terlihat dengan masker yang diturunkan di atas dagu atau tanpa masker sama sekali.

“Orang-orang tidak dapat memahami situasi yang kami hadapi dan mengabaikan peraturan. Mereka juga masih berkeliaran,” kata Jarif Ahmed, seorang warga New Delhi, seperti dilansir dari Associated Press.

Pemerintah federal terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Pada hari Minggu, Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan kembali menekankan pentingnya disiplin jarak sosial.

“Kami masih jauh dari mencapai kekebalan kelompok apa pun. Ini mengharuskan kita semua untuk terus mengikuti perilaku yang sesuai dengan protokol kesrhatan COVID-19,” kata Vardhan dalam cuitannya di Twitter.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.