BEIRUT, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Lebanon, Mustapha Adib secara mengejutkan memutuskan mundur dari jabatannya, Sabtu (26/9/2020) waktu setempat.
Padahal Adib belum ampai sebulan menjabat sebagai Perdana Menteri, yaitu sejak 31 Agustus, setelah dipilih menggantikan Hassan Diab yang memutuskan mundur.
Diab mundur sebagai Perdana Menteri Lebanon karena merasa bertanggung jawab atas ledakan di pelabuhan Beirut yang menelan lebih dari 200 korban jiwa.
Baca Juga: Sadis, Gadis Kasta Dalit Diperkosa dan Disiksa hingga Sekarat
Seperti dikutip Al-Jazeera, keputusan Adib untuk mundur karena dirinya kesulitan membentuk pemerintahan.
Khususnya untuk posisi Menteri Keuangan. Keputusan tersebut dibuat Adib setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden Lebanon, Michael Aoun.
Kesulitan Adib membentuk pemerintahan baru adalah karena terbentur permintaan dua partai berkuasa, Hizbullah dan Amal Movement, terkait daftar calon menteri.
Sebagai partai yang berbasis Syiah, mereka ingin agar ada menteri Syiah dalam kabinet yang baru.
Baca Juga: Heroik, Wanita Hamil Ini Selamatkan Suami dari Serangan Hiu Banteng
Para pemimpin Syiah takut mereka akan dipinggirkan oleh Adib, yang merupakan Muslim Sunni, dari penentuan menteri.
Pasalnya, Adib memang berencana mengubah formasi menteri pada pemerintahan yang baru.
Padahal banyak menteri yang kini menduduki pemerintahan berasal dari kedua partai tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.